𝐆𝐫𝐨𝐰𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚-𝐢𝐧𝐝𝐨.𝐜𝐨𝐦||𝐌𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚𝐢, 𝐍𝐓𝐓||Opini : Dewasa ini, banyak yang menggunakan kata sumpah sebagai pernyataan untuk mempertanggungjawabkan masalah yang sedang dilakukan apabila tidak bisa memperlihatkan bukti tentang kebenaran yang terjadi. Dimana sumpah diucapkan ketika berada dalam posisi terjepit, misalnya ketika tidak ada lagi orang yang percaya itu maka mengucapkan sumpah menjadi tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menerima konsekuensi apabila pernyataan itu tidak benar. Akan tetapi, ada sebagian orang mengucapkan sumpah sebagai bentuk penyelamatan diri atas kesalahan yang dilakukan agar lawan bicara bisa mempercayai apa yang diucapkan tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi padanya.
Arti kata sumpah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sum.pah [n] (1) pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya dsb): perkataannya itu dikuatkan dengan –; (2) pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak benar; (3) janji atau ikrar yang teguh (akan menunaikan sesuatu): seorang karateka harus menghayati-dan pedoman karate [n] kata-kata yg buruk (makian dsb); kutuk; tulah: ia sakit lumpuh kena- orang itu.
Kata sumpah sering diucapkan oleh seseorang demi meyakinkan lawan bicaranya, bahkan ada sebagian orang yang menjadikannya sebagai kebiasaan saat berinteraksi dengan sesama.
“Sumpah Demi Tuhan” merupakan ucapan yang sering dilontarkan untuk meyakinkan orang lain apabila tidak mampu memperlihatkan bukti. Mirisnya ada sebagian orang mengucapkan pernyataan sumpah dijadikan sebagai alat atau bukti yang meyakinkan orang lain seolah-olah itu benar, akan tetapi kenyataannya apa yang disampaikan tidak sesuai dengan sumpah yang diucapkan. Dimana adanya bukti tentang fakta yang sesungguhnya yang bersumber dari informasi orang lain tentang suatu kebenaran atau yang bersangkutan sedang mengalami konsekuensi yang dia sampaikan sendiri pada saat ia berbohong.
Kemunafikan adalah tindakan yang berhubungan erat dengan pengkhianatan, berkata tidak sesuai dengan hati atau kenyataan yang sebenarnya (berbohong) yang akan berdampak buruk bagi dirinya maupun orang lain. Sedangkan kejujuran adalah melakukan tindakan/menyampaikan yang murni tanpa adanya kepalsuan atau mengada-adakan suatu kebenaran kepada orang lain.
Jadi, kata sumpah sulit untuk divonis kebenarannya. Seseorang bisa saja rela bersumpah karena takut ketahuan bahwa ia memang benar sedang melakukan kesalahan akan tetapi ia berusaha melindungi diri dengan kata bersumpah tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi padanya. Atau seseorang berani bersumpah karena keadaan terjepit, sehingga hanya dengan bersumpah menjadi kekuatan baginya untuk meyakinkan orang lain, dimana yang bersangkutan sedang kesulitan memperlihatkan bukti dan siap menerima konsekuensi apabila berbohong untuk meyakinkan orang lawan bicaranya.
Penulis: Venansius Alfando Satrio
Editor : Aventus Purnama Dep