𝐆𝐫𝐨𝐰𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚-𝐢𝐧𝐝𝐨.𝐜𝐨𝐦||𝐌𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚𝐢, 𝐍𝐓𝐓|Opini : Indonesia tidak menganut teori kedaulatan raja yang memonopoli rakyat sehingga lahirnya penyimpangan yang menyebabkan penderitaan rakyat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia menganut teori kedaulatan rakyat, di mana sistem kekuasaan tertinggi itu berdada di tangan rakyat sehingga rakyat punya kewenangan dalam memperjuangkan serta mempertahankan hak-haknya.
Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan bawah kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. Dengan ini, rakyat punya kekuasaan tertinggi dalam negara dan dapat mencerminkan atau mewujudkan kondisi demokrasi yang efektif serta menyampaikan aspirasi kepada lembaga negara lewat para perwakilan.
Indonesia merupakan negara demokrasi dan demokrasi saat ini ialah demokrasi yang mesti mampu meningkatkan partisipasi politik rakyat. Bukan sekedar kata-kata manis (janji) tanpa aksi (bukti) yang dilontarkan pada saat berkampanye, melainkan para pelaku politik mesti bisa merealisasiksnya atau menjawaban setiap persoalan yang sedang dihadapi masyarakat serta menjamin pemenuhan hak-hak rakyat sebagai mana bahwa kekuasaan yang tertinggi itu berdada di tangan rakyat.
Tanpa kita sadari pesta demokrasi akan kembali kita gelar di tahun 2024 yang akan datang. Semakin mendekati waktunya, para calon mulai mempersiapkan segalanya dengan baik, diantaranya visi dan misi ataupun janji politik yang akan disampaikan pada waktunya di depan masyarakat yang notabene orang-orang yang berhak dalam menyukseskan pesta demokrasi (PEMILU). Akan tetapi apakah masyarakat mampu menilai dan menentukan pilihannya dengan tepat, berdasarkan melihat prestasi ataupun visi-misi yang masuk akal dan yang tidak, nantinya? Ini adalah tugas kita sebagai rakyat, karena keputusan kita adalah tentang nasib kita bersama.
Kita harus lebih bisa memilah mana yang bisa dikategorikan sebagai janji yang masuk akal (logis) dengan yang tidak. Jadilah pemilih yang cerdas karena pemilih yang cerdas akan menghasilkan pemimpin yang cerdas juga. Selain itu, kita juga jangan mudah percaya pada janji calon pemimpin yang terlalu berlebihan karena janji yang baik biasanya realistis dan betul-betul menyentuh pemenuhan hak-hak dasar rakyat.
𝑷𝒆𝒏𝒖𝒍𝒊𝒔: 𝑽𝒆𝒏𝒂𝒏𝒔𝒊𝒖𝒔 𝑨𝒍𝒇𝒂𝒏𝒅𝒐 𝑺𝒂𝒕𝒓𝒊𝒐
𝑬𝒅𝒊𝒕𝒐𝒓 : 𝑨𝒗𝒆𝒏𝒕𝒖𝒔 𝑷𝒖𝒓𝒏𝒂𝒎𝒂 𝑫𝒆𝒑