SBB – Growmedia Indonesia, Pemeritah daerah Seram Bagian Barat melalui Dinas Badan Nasional Penanggulanagan Bencana Daerah (BNPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) terkesan acuh dan cuek terhadap masalah yang dihadapi masyarakat Kecamatan Huamual, terkait kondisi jalan utama yang telah digenangi air hingga terlihat seperti danau yang terbentang.
Ironisnya, sampai saat ini tidak ada tindakan Pemda sendiri untuk bagaimana menindaklanjuti jalan tersebut. Sehingga masyarakat setempat menilai Pemda SBB menutup mata dan cuek terhadap mereka.
Hal ini langsung disampaikan oleh Tokoh Pemuda Negeri Iha, Arman Anakota kepada Media ini, melalui via seluler pada Senin (25/7/22).
Dijelaskanya, Jalan Huamual yang digenangi air telah terjadi dalam satu bulan lamanya, dan kondisi ini telah dilaporkan ke Pemerintah daerah, bahkan telah diberitakan oleh media hingga viral di media sosial, tetapi sampai saat ini tidak ada tindakan apapun oleh Pemda SBB.
Dan yang telah dikerjakan Pemda melalui Dinas BNPBD dan PU SBB hanyalah titik jalan yang berada di Dusun Hulung Desa Iha, sementara yang berada di areal Arbes Desa Luhu dibiarkan begitu saja hingga saat ini.
Terpaksa demi untuk melanjutkan perjalanan para pengguna jalan terkhusus roda dua (Motor) harus menaiki rakit yang dibuat warga serta harus mengeluarkan biaya sebesar 10.000 sampai 20.000 rupiah per orang. “Jelas Anakota.
Sehingga itu, sebagai masyarakat, Anakota Mengibaratkan Pemda SBB sebagai Tim pemadam kebakaran, yang mana telah terbakar barulah turun padamkan api.Atau ditunggu sampai terjadi bencana besar dan memakan korban jiwa barulah disakapi.
“Jika ditunggu seperti begitu berarti tidak ada tanggung jawab Pemda sama sekali” Cetus Anakota.
Dan jika bertindak seperti itu, dirinya (Anakota-red) menilai Pemda SBB sengaja membuat masyarakat Huamual menderita secara berkepanjangan dengan kondisi jalan yang ada.
Selanjutnya, Kata Anakota, untuk mengantisipasi luapan air tersebut, masyarakat Desa Iha dan Luhu pun telah melakukan bakti bersama, akan tetapi dengan mengandalkan peralatan seadanya pekerjaan tidak membuahi hasil yang maksimal. Olehnya itu, dibutuhkan alat berat (Eksapator) untuk menggali aliran air hingga air yang terkenang bisa keluar menuju laut.
Kemudian, untuk mendapatkan jawaban, Media ini melakukan konfirmasi terhadap Sekertaris Daerah Kabupaten SBB, Leverne A Tuasun serta Kepala Dinas BNPBD SBB Thomas Watimena melalui via seluler, tidak ada respon dan tanggapan apapun.
DK