
TOLITOLI,MGI – Guru Adalah Pilar Pendidikan Keberhasilan Pendidikan Di Suatu Negara Sangat Di Pengaruhi Peran Strategis Para Guru Maka Dari Itu, Seiring Berkembangnya Zaman,Kompetensi Guru Harus Terus Di Tingkatkan Karena Perannya Tidak Bisa Tergantikan Dengan Teknologi Secanggih Apapun.
Nova Sari A. Hamzah S.Pd Guru Honorer Di Salah Satu SD Negeri Di kabupaten Tolitoli Mengatakan , Menjadi guru memiliki tantangan yang sangat kompleks salah satunya adalah harus siap dengan revolusi generasi yang mengalami perkembangan yang begitu cepat, hal itu merupakan suatu dampak dari perkembangan teknologi dan globalisasi .
“Era saat ini guru dihadapakan dengan siswa yang terlahir sebagai generasi Z atau individu yang tumbuh dengan pengaruh teknologi, internet dan sosial media,”Ungkap Nova Sari, Selasa (26/07/22).
Menurutnya, mendidik anak jaman sekarang sangat berbeda dengan dahulu , sosok guru pada waktu itu terkesan menakutkan karena wibawanya,bukan hanya itu saja gaya mengajarnya pun berbeda pendidikan jaman dulu kebanyakan menggunakan gaya mengajar yang berpusat pada guru atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah ‘ teacher- centered’.
“Guru menjadi sumber utama belajar karena buku buku pada jaman dulu sangat mahal dan tidak semua siswa memiliki kemudahan mengaksesnya, Sedangkan dunia pendidikan jaman sekarang mengenal yang namanya merdeka belajar,gaya memgajar guru jaman sekarang lebih berpusat pada siswa atau student centered. Siswa di berikan kesempatan seluas- luasnya untuk mengembangkan diri, kemudahan mengakses buku dan juga informasi melalui internet,membuat siswa dapat belajar dari mana saja,” Tuturnya.
Karakteristik siswa generasi Z berbeda dengan generasi lainnya karena pola pikir yang cenderung kristis, kreatif dan terbuka.
Dia berharap, Para guru dan tenaga pelajar milenial siap mengekplorasi cara- cara belajar dengan tren terkini, terbuka pada diskusi dan jauh dari kesan otoriter beberapa pendekatan yang dapat di terapkan oleh guru dan tenaga pengajar dalam memberikan materi pelajaran pada generasi Z salah satunya menampilkan informasi materi pembelajaran dalam bentuk video dan mengola informasi menjadu bagian baguan singkat dan mudah di cerna dalam durasi pendek.
” Karakteristik siswa generasi Z berbeda dengan generasi lainnya karena pola pikir yang cenderung kristis, kreatif dan terbuka, Agar pendekatan sukses dilakukan maka di perlukan hati yang besar bagi para guru untuk belajar dan memahani teknologi media sosial yang di gandrungi para siswa generasi Z, namun tentu saja harus tetap mempertahankan nilai nilai moral tinggi,budi pekerti yang baik lalu mentransfer nilai nilai tersebut kepada peserta didik,” Harapanya.
Di tambahkan, Guru juga harus mampu mengambil peluang untuk melakukan terobosan mengajar dengan memanfaatkan gadget, dengan adanya fitur- fitur menarik di gadget seperti aplikasi atau platform pembelajaran dapat digunakan oleh guru milenial untuk mengajarkan materi kepada siswa.
“Selain itu kemampuan mengolah emosional adalah kekuatan utama bagi guru milenial sekarang ini karena teknologi secanggih apapun itu tidak dapat menggantikan jiwa atau naluri seorang guru dalam membimbing anak-anak didiknya untuk senantiasa peduli ,baik itu peduli bagi diri sendiri,keluarga,masyarakat ,bangsa dan agama,”.Tutupnya.(FN)