Seorang Wanita Ngamuk Kepada Pengunjung Wisata Air Terjun Lae Pendaroh, Kabupaten Dairi
GROW MEDIA - Viral sebuah video di media sosial memperlihatkan seorang wanita mengamuk dan marah-marah kepada pengunjung wisata air terjun Lae Pendaroh yang berlokasi di Jalan Sidikalang, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Tak hanya mengamuk dan marah-marah, wanita yang belakangan diketahui bernama Eppitanti boru Solin juga sempat mengancam serta mengeluarkan senjata tajam berupa parang.
Selain itu, Eppitanti juga terekam kamera melemparkan sebuah batu ke arah pengunjung wisata air terjun Lae Pendaroh tersebut.
Aksi Eppitanti yang marah dan ngamuk ke pengunjung tersebut terjadi pada Kamis (27/04/2023).
Tindakan wanita itu pun sontak direkam oleh pengunjung yang merupakan korban yang akhirnya melapor ke Polres Dairi yakni Keluarga Sitinjak
Rekaman video itu kemudian viral dan beredar di media sosial.
Berdasarkan narasi dalam keterangan unggahan Instagram @terang_media, keributan tersebut bermula dari permasalahan tiket masuk wisata air terjun.
Menurut keterangan perekam video, saat itu wanita tersebut meminta uang parkir dan juga tiket masuk ke air terjun Lae Pendaroh.
Hal tersebut lantas membuat perekam video meminta karcis.
Namun, wanita itu menjawab tidak perlu karcis karena tempat wisata itu milik adalah miliknya.
"Menurut pengirim video bermula dari minta duit parkir dan masuk wisata, sementara pengendara meminta karcis atau tiket dan dijawab sang Ibu tidak perlu tiket karna tempat wisata itu milik dia," isi narasi dalam keterangan unggahan @terang_media.
Dalam video yang beredar tersebut, tampak seorang wanita berbaju merah bermotif tengah marah-marah kepada pengunjung yang ingin berwisata ke air terjun Lae Pendaroh.
"Pigi kalian pigi pigi," ucap wanita itu.
"Punya bapakmu rupanya ini," tanya perekam
"Punya bapakku lah dah," jawab wanita itu.
Tak lama kemudian wanita tersebut memukul kamera milik perekam hingga keduanya sempat terlibat adu fisik.
Tak hanya itu, wanita itu juga melontarkan kata-kata kasar kepada perekam yang merupakan pengunjung wisata itu.
"Di rumah kau di rumah. Jangan kau datang ke usaha kami ini," ucap wanita itu.
"Usahamu rupanya ini?," kata perekam.
"Memang iya," jawab wanita itu dengan lantang.
Pada video lainnya, para pengunjung heboh berteriak karena wanita tersebut menggenggam batu hingga membuat pengunjung takut.
"Mau dilemparnya kami, mau dilemparnya kami," ucap perekam.
Tak hanya itu, wanita itu kemudian masuk ke dalam sebuah gubuk dan keluar dengan membawa senjata tajam berupa parang.
Wanita itu terus meminta perekam dan keluarganya pergi dari tempat wisata tersebut.
Video yang memperlihatkan emak-emak ngamuk kepada pengunjung wisata air terjun Lae Pendaroh itu kemudian viral dan mendapat beragam komentar dari warganet.
"Wah tempat wisata jadi milik sendiri, punya hukum sendiri bener-bener gak aman, niatnya liburan malah dapat masalah, mending ke Bali atau ke Jawa aja, orangnya Ramah-ramah," tulis @cantikdanindah.
"Inilah penghambat wisata di Sumut berkembang maju, jantungan org berwisata, kreaknya berlebihan, diproses hukum nanti jg nyesal dan minta maaf, oalaaah buk buk malu maluin aja lah," tulis @rinaldialdi84.
"Aii Aman kan cepat orang kaya gitu. Mengancam nyawa orang lain menggunakan sajam. SDH cukup untuk berada di balik tahanan," tulis @dennywahidode21.
"Ciduk dong pak polisi meresahkan sekali ngeliat nya serem udah mengancam sekitar, premanisme makin banyak aja @poldasumaterautara," tulis @barly240.
Akhirnya Eppitanti Minta Maaf di Kantor Polisi
Usai ribut dengan Eppitanti, Keluarga Sitinjak kemudian melaporkan hal tersebut ke Polres Dairi.
Petugas piket Sat Reskrim Polres Dairi langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan Eppitanti boru Solin.
Usai diamankan ke Polres Dairi, Eppitanti boru Solin beserta Keluarga Sitinjak kemudian sepakat untuk berdamai dan tidak melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.
Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Rismanto J Purba mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis, (27/4/2023) sekira pukul 17.00 WIB.
Kejadian bermula saat keluarga Sitinjak yang datang dari Provinsi Riau mengunjungi keluarganya yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Dalam perjalanannya itu, Keluarga Sitinjak kemudian berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan air terjun Lae Pandaroh yang berada di pinggir jalan lintas nasional Karo-Dairi.
Usai diamankan ke Polres Dairi, Eppitanti boru Solin beserta Keluarga Sitinjak kemudian sepakat untuk berdamai dan tidak melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.
Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Rismanto J Purba mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis, (27/4/2023) sekira pukul 17.00 WIB.
Kejadian bermula saat keluarga Sitinjak yang datang dari Provinsi Riau mengunjungi keluarganya yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Dalam perjalanannya itu, Keluarga Sitinjak kemudian berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan air terjun Lae Pandaroh yang berada di pinggir jalan lintas nasional Karo-Dairi.
Alhasil terjadi percekcokan antara keduanya, bahkan hingga aksi pengancaman yang kemudian viral di media sosial.
"Kemudian keluarga Solin dan Keluarga Sitinjak sepakat untuk berdamai, dengan alasan bahwa ternyata antara marga Solin dan Marga Sitinjak ada dalam rumpun marga yang sama, sehingga hal itu menjadi modal awal sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan baik," tuturnya.
Usai mendamaikan kedua belah pihak, Sat Reskrim Polres Dairi kemudian melakukan restorative justice terhadap kasus tersebut.
Atas kejadian itu pula, Rismanto meminta kepada pelaku wisata yang ada di Kabupaten Dairi, untuk bersikap humanis dalam menyambut para wisatawan.
"Jangan melakukan pendekatan-pendekatan yang bisa menimbulkan kesan yang tidak baik terutama kepada pengunjung yang menikmati tempat wisata yang ada di Kabupaten Dairi. Sehingga orang akan semakin banyak yang datang berkunjung ke Kabupaten Dairi," tegasnya.
Sumber : Tribun.com
Posting Komentar