Ngeri! Terjadi Penggerebekan Rumah Penampung Ginjal di Bekasi



Growmedia-indo.com -

 Polisi telah menggerebek rumah penampungan ginjal di Kabupaten Bekasi. Penggerebekan ini membuat gempar masyarakat sekitar. 


Polisi menggrebek sebuah kontrakan yang diduga jadi tempat penampungan penjualan ginjal ilegal jaringan internasional di Perumahan Villa Mutiara Gading, Jalan Piano 9, Blok F5 Nomor 5, RT 3 / RW 18, Kelurahan Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Senin (19/6/2023) dini hari laluPemilik kontrakan Sudirman (47) menjelaskan awal kali rumahnya dikontrak oleh seseorang berinisial S pada November 2022 silam.


S awalnya telah lebih dulu mengontrak tepat di depan lokasi rumah yang digrebek polisi.Lantaran ia dan lima orang penghuni mengeluh kepanasan, ia pun pindah ke kontrakan milik Sudirman.


"Yang ngontrak pertama kali atas nama S. Kalau enggak salah ada enam orang yang mengontrak, laki-laki semua. Awalnya di depan rumah ngontrak, katanya kepanasan, jadi pindah," ujar Sudirman di lokasi, Rabu (21/6/2023)

.Sebelum menempati kontrakan, Sudirman meminta S untuk melapor ke ketua RT setempat dikarenakan terdapat kewajiban membayar iuran keamanan dan kebersihan.


 kemudian melapor ke ketua RT dan mengaku bahwa orang-orang yang menempati kontrakan itu, bekerja sebagai buruh bangunan. Kemudian pada bulan Marer 2023, S mengatakan bahwa dirinya akan bekerja di Bali sehingga tanggung jawab pembayaran kontrakan dilimpahkan kepada seorang temannya berinisial A.


"Beberapa bulan kemudian, datang lah namanya A itu, dan Septian memberitahukan bahwa untuk sementara saya akan bekerja di Bali dan teman saya ini yang akan melanjutkan pembayaran selanjutnya. Itu bulan Maret penggantian pembayaran ke A dari S," tuturnya. Sudirman mengaku tak mengetahui secara pasti terkait penghuni kontrakan yang berganti-ganti.


Hal itu dikarenakan ia tak melihat adanya gelagat mencurigakan dari para penghuni.Meski begitu, terdapat kebiasaan tak lazim yang ditunjukkan para penghuni kontrakan.Beberapa bulan kemudian, datang lah namanya A itu, dan Septian memberitahukan bahwa untuk sementara saya akan bekerja di Bali dan teman saya ini yang akan melanjutkan pembayaran selanjutnya. Itu bulan Maret penggantian pembayaran ke A dari S," tuturnya.Sudirman mengaku tak mengetahui secara pasti terkait penghuni kontrakan yang berganti-ganti.


Hal itu dikarenakan ia tak melihat adanya gelagat mencurigakan dari para penghuni.


Meski begitu, terdapat kebiasaan tak lazim yang ditunjukkan para penghuni kontrakanMereka suka tidur di teras kalau malem-malem, kadang jam 10 jam 11 siang itu belum pada bangun. Jadi enggak menunjukkan pintu itu ketutup rapat terus. Mungkin tidur di luar karena kepanasan di dalam, mereka enggak ada kipas angin. Mereka katanya juga suka masak di depan, bakar ikan di teras," ucap Sudirman.Namun, tak ada keanehan yang diperlihatkan para penghuni yang berganti-ganti sehingga Sudirman tidak menaruh perhatian lebih kepada mereka.Kalau kami ada ditegur atau apa, kami kan enggak mengawasi setiap saat. Karena kalau ada tetangga yang mungkin keberatan atau apa, kami juga pasti datang nengok, ini enggak ada komplain," tuturnyaPolda Metro Jaya mengungkap tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Perum Villa Mutiara Gading, Jalan Piano 9, Kelurahan Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.


Para pelaku diduga menjual ginjal para korbannya.


Korban diduga bakal dibawa terlebih dahulu ke Kamboja, baru di sana ginjal mereka diambil untuk dijual.Polisi menyelamatkan korban dalam pengungkapan kasus tersebut. Sejumlah barang bukti disitaTerkait itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto belum dapat berbicara banyak.


"Tunggu rilis resmi dari Bidang Humas ya," kata Karyoto, kepada wartawan, Rabu.Untuk diketahui, Satuan Tugas (Satgas) TPPO Polri berhasil menangkap sebanyak 532 tersangka pada kasus perdagangan orang itu.


Jumlah itu berdasarkan periode pada 5 hingga 20 Juni 2023 lalu.


Berdasarkan jumlah laporan polisi, sebanyak 456 laporan yang masuk terkait perkara itu.Dari ratusan LP yang diterima, Satgas TPPO Polri telah menyelamatkan 1.572 korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.Dari ribuan korban itu, sebanyak 711 perempuan dewasa, 86 anak perempuan, 731 laki-laki dewasa, dan 44 anak laki-lakiModus yang dilakukan, antara lain pekerja migran legal atau pembantu rumah tangga sebanyak 361.


"Abk sebanyak 6, Psk sebanyak 116, Eksploitasi anak sebanyak 25," tutur dia.Istri Ketua RT 3/18, Nuraisah mengatakan penghuni kontrakan di Perumahan Villa Mutiara Gading, Kelurahan Setia Asih, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, kerap berganti-ganti.


Tak hanya laki-laki, bahkan sesekali ia melihat terdapat sejumlah perempuan yang juga menjadi penghunu di lokasi penampungan yang diduga terlibat penjualan ginjal ilegal jaringan internasional.Kami disuruh ngecek aja, karena ada masalah besar katanya polisi ga ngasih tau apa apanya. Nah saya baru tau hari ini," kata Nuraisah.

Sumber: Tribun com 

0 Komentar