Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui suntikan dana kepada Pakistan sebesar US$3 miliar atau setara Rp45 triliun (asumsi kurs Rp14.935 per dolar AS).
Pakistan dilanda krisis neraca pembayaran yang akut, di mana cadangan devisa bank sentralnya hanya cukup untuk menutupi biaya impor satu bulan.Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan bailout merupakan langkah maju yang besar dalam upaya pemerintah untuk menstabilkan ekonomi, serta mencapai stabilitas ekonomi makro.
"Ini mendukung posisi ekonomi Pakistan untuk mengatasi tantangan ekonomi jangka pendek hingga menengah, memberikan ruang fiskal kepada pemerintah berikutnya untuk memetakan jalan ke depan," katanya, Kamis (13/7).
Rencananya, dari jumlah itu akan segera dikucurkan sebanyak US$1,2 miliar pada tahap pertama untuk membantu menstabilkan ekonomi negara berpenduduk 20 juta orang itu yang kini dilanda krisis. Adapun sisanya bakal dicairkan secara berangsur-angsur.
Suntikan dana ini menjadi penyelamat bagi Pakistan yang terancam gagal membayar utang.
Langkah IMF ini diambil usai negosiasi berbulan-bulan dengan Pakistan, hingga mencapai kata mufakat bulan lalu. Islamabad akhirnya menyetujui syarat yang diajukan IMF.
Bank Sentral Pakistan bakal menaikkan suku bunga ke rekor tertinggi, yakni 22 persen. Pemerintah juga akan menarik pajak baru sekitar US$1,28 miliar.
Selain mendapat dana talangan dari IMF, Pakistan juga mendapat bantuan dari negara lain. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah mendepositokan US$3 miliar di Bank Sentral Pakistan dalam dua hari terakhir.
Sharif mengatakan China telah menggulirkan pinjaman lebih dari US$5 miliar dalam tiga bulan terakhir untuk menyelamatkan negaranya dari gagal bayar.
Sumber : CNNIndonesia
0 Komentar