Growmedia-indo.com
Jasad jurnalis Meksiko bernama Luis Martin Sanchez Iniguez yang sempat hilang, ditemukan di negara bagian Nayarit, Meksiko dengan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
Sanchez Iniguez adalah jurnalis di surat kabar La Jornada. Dia hilang sejak Rabu (5/7) dan dilaporkan oleh sang istri kepada pihak berwenang Meksiko pada Jumat (7/7).
Dilansir Reuters, jasad Iniguez ditemukan di pinggiran kota Tepic. Belum diketahui penyebab meninggal dunia, namun pihak berwenang memperkirakan waktu kematiannya terjadi sekitar 24 sampai 48 jam sebelum tubuhnya ditemukan.
Selain kasus Iniguez, pihak berwenang Meksiko juga tengah menyelidiki dua kasus kejahatan lainnya terhadap pekerja media atau jurnalis di negara bagian Nayarit.
Seorang jurnalis lain juga dilaporkan hilang pada Selasa (4/7) atau sehari sebelum Iniguez dinyatakan hilang.
Jurnalis itu tak kembali sejak berangkat kerja di pagi hari. Media Meksiko mengidentifikasi jurnalis itu bernama Osiris Maldonado, yang sebelumnya jua bekerja dengan media La Jornada.
Masih terkait kasus serupa, pada Jumat (7/7) pekan lalu dua orang bersenjata masuk ke apartemen milik jurnalis bernama Jonathan Lora Ramirez dan memaksanya masuk ke mobil. Ramirez kemudian ditemukan hidup dan "dalam keadaan sehat".
Pemerintah negara bagian Nayarit langsung membuka penyelidikan usai kasus itu dilaporkan. Mereka melakukan penyelidikan dengan protokol khusus untuk jurnalis dan pembela hak asasi manusia.
"Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam protokol yang berlaku, perlu mempertimbangkan kegiatan para korban yang menempatkan mereka pada tingkat kerentanan yang lebih tinggi," kata kantor kejaksaan Nayarit dalam sebuah pernyataan.
Di Meksiko, penyelidikan terhadap kasus korupsi, kejahatan, dan kartel narkoba seringkali berisiko tinggi.
Negara ini secara konsisten menempati peringkat sebagai salah satu negara paling mematikan bagi jurnalis, menurut kelompok kebebasan pers.
Kasus pembunuhan terhadap pers bahkan meningkat tajam di bawah pemerintahan Presiden Meksiko saat ini, Andres Manuel Lopez Obrador.
Pembunuhan terhadap jurnalis meningkat 85% dibandingkan paruh pertama masa jabatannya, dibandingkan dengan pendahulunya.
Sumber : CNNIndonesia
0 Komentar