Growmedia-indo.com
Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Kamis (13/7). Peningkatan harga terjadi setelah inflasi AS dan data ekonomi memunculkan harapan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) memiliki peluang kenaikan suku bunga lebih sedikit.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka naik 6 sen menjadi US$80,17 per barel pada 0004 GMT. Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS sebesar 4 sen menjadi US$75,79.Pada Rabu kemarin, AS mencatat harga konsumen Juni naik moderat. Kenaikan inflasi tahunan merupakan yang terkecil dalam lebih dari dua tahun.
Pasar mengharapkan satu lagi kenaikan suku bunga. Namun, pedagang minyak berharap inflasi mereda mengingat suku bunga yang lebih tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.
Produsen utama Arab Saudi pekan lalu berjanji untuk memperpanjang pengurangan produksi 1 juta barel per hari (bph) pada Agustus, sementara Rusia akan memangkas ekspor sebesar 500 ribu bph.
Faktor yang dapat membatasi kenaikan harga adalah laporan Badan Administrasi Informasi Energi AS tentang peningkatan stok minyak mentah AS yang jauh lebih besar dari perkiraan hampir 6 juta barel minggu lalu.
Persediaan bensin sebagian besar tetap tidak berubah pada 219,5 juta barel selama minggu libur Hari Kemerdekaan AS.
"Situasi yang hampir tidak pernah terdengar," ujar Analis Price Futures Phil Flynn.
Analis memperkirakan penarikan besar stok bensin karena pengemudi turun ke jalan untuk perjalanan liburan.
"Situasi yang hampir tidak pernah terdengar," ujar Analis Price Futures Phil Flynn.
Analis memperkirakan penarikan besar stok bensin karena pengemudi turun ke jalan untuk perjalanan liburan.
Sumber : CNNIndonesia
0 Komentar