Growmedia-indo.com -
Kasus evakuasi terhadap pengidap obesitas ekstrem kembali terjadi.
Kali ini, petugas pemadam kebakaran (damkar) melakukan evakuasi terhadap Sumarlan (60), pria obesitas berbobot 200 kilogram.
Sumarlan diketahui lebih dari satu tahun hanya bisa berbaring di lantai dua ruko konveksi di bilangan Gambir, Jakarta Pusat.
Selama sakit, Sumarlan diurus oleh anak semata wayangnya yang juga bekerja di Jakarta.
Sumarlan bisa tetap tinggal di ruko konveksi itu karena operasional ruko tersebut kini dipegang oleh rekan-rekannya sesama pekerja setelah pemiliknya meninggal dunia.
"Dia udah gabisa aktivitas, cuma tiduran aja tapi kalau komunikasi masih lancar.
Di sini tinggal sama anaknya karena kebetulan anaknya juga kerja di Jakarta," kata Yatimin, rekan kerja Sumarlan ditemui TribunJakarta.com di ruko konveksi Jalan Sukarjo Wiryopranoto, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2023).
Di lantai dua ruko konveksi tempat tinggal Sumarlan itu tak ada sinar matahari yang masuk ke ruangan tersebut.
Lebar lorong menuju kamar Sumarlan hanya sekira satu meter.
Adapun kamar tempat tinggal Sumarlan hanya berlapis triplek.
Kondisi bangunan juga sudah tak terawat.
Hal itu terlihat dari lantai yang kotor dan langit-langit yang dipenuhi sarang laba-laba.
Pegangan tangga terlihat terlepas usai dicopot pihak Damkar untuk memudahkan proses evakuasi Sumarlan.
Yatimin menceritakan bahwa kondisi kesehatan rekannya itu sudah memburuk sejak sekira dua tahun lalu.
Awalnya Sumarlan mengeluhkan sakit di bagian kaki, namun kian lama justru kondisinya kian memburuk hingga membuatnya tak bisa berjalan.
"Saya gatau sakit apa karena gapernah dibawa berobat. Tapi bukan karena kecelakaan atau jatuh," kata Yatimin.
Soal berat badan Sumarlan yang obesitas, Yatimin menyebut bahwa temannya itu memang sudah sejak muda berbadan besar.
"Dari muda memang sudah gemuk, tapi pas masih muda dia olahraganya aktif," ujar Yatimin yang sudah puluhan tahun menjadi rekan kerja Sumarlan di konveksi tersebut.
Kondisi Sumarlan yang disebut berbobot sampai 200 kilogram mengingatkan kepada apa yang dialami Muhammad Fajri (26) pemuda obesitas asal Tangerang yang nyawanya tak tertolong karena telah mendapat perawatan medis.
Sumarlan juga mengalami masalah di kakinya seperti halnya yang dialami Fajri.
Bedanya, Fajri sempat mengalami kecelakaan yang membuat kakinya terluka dan membuat aktivitasnya terganggu.
Yatimin menuturkan, sebagai teman, dia sebenarnya sudah kerap kali mengajak Sumarlan untuk berobat, apalagi sempat ada pemberitaan kasus Fajri yang mengalami obesitas ekstrem.
Namun Sumarlan tak pernah mau dibawa berobat. Berbagai upaya dari saudara-saudaranya di kampung juga tak membuahkan hasil.
"Tadinya juga pas belum parah disuruh pulang ke kampung sama suadaranya biar bisa diobati, tapi dianya ga mau. Maunya tinggal di sini sama anaknya. Soalnya dia cuma berdua aja, istrinya sudah meninggal duluan," tuturnya.
Yatimin sendiri tak mengetahui pasti apa yang akhirnya meluluhkan hati Sumarlan hingga akhirnya mau dibawa dari ruko konveksi itu kendati harus mengerahkan petugas Damkar pada Kamis (29/6/2023).
Saat ini, Sumarlan pun telah dibawa oleh keluarganya ke kampung halamannya di Purwodadi, Jawa Tengah.
Proses evakuasi Sumarlam pun berlangsung dramatis.
Pasalnya, Sumarlan berada di lantai dua ruko dan aksesnya yang cukup sempit membuat petugas kesulitan untuk evakuasi.
Setelah memakan waktu sekira satu jam, petugas Damkar akhirnya berhasil mengeluarkan pria obesitas itu dengan menggunakan tandu usai terlebih dahulu menjebol pegangan tangga untuk memudahkan proses evakuasi.
Sumber: Tribun.com
0 Komentar