Gadis Berumur 19 Tahun Ditipu dan Rudapaksa Dua Pria,Dengan Iming Iming Pekerjaan Bergaji Tinggi




Growmedia.Online - 


Demi memenuhi kebutuhan hidup, seseorang cenderung akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang, namun tak jarang hal itu justru menjadi celah bagi oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan, sama halnya dengan kejadian gadis dilecehkan penipu dengan modus kerja paruh waktu.

Kasus gadis dilecehkan penipu dengan modus kerja paruh waktu itu seketika membuat warganet geger.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, kejadian gadis dilecehkan penipu dengan modus kerja paruh waktu itu dialami oleh berinisial A (19) yang tinggal di provinsi Busan, Korea.


A merupakan mahasiswi dengan prestasi akademis yang sangat baik, di sekolah menengah ia bahkan menjabat sebagai ketua OSIS dan dicintai oleh guru dan teman-temannya.

Pada bulan April 2023, gadis itu memutuskan untuk mengikuti kembali ujian masuk universitas, jadi ia mulai mencari pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi beban ekonomi keluarganya.


Saat menjelajahi jejaring media sosial, A melihat iklan kafe membaca yang sedang merekrut staf.

Merasa pekerjaan itu cukup sesuai dengan kebutuhannya, A mengirimkan resumenya ke website tersebut.

Tak lama kemudian, ia dipanggil ke sana oleh B (30) yang mengaku sebagai pengelola kafe baca.


Sesampainya di sana, A melihat lokasinya sebuah kafe biasa jadi ia tak meragukannya.


Setelah B melihat profil A, ia tiba-tiba mengatakan bahwa ada pekerjaan sederhana dengan gaji yang jauh lebih tinggi yang akan dia rekomendasikan kepadanya.

Karena A terlalu naif dan mudah tertipu, A setuju untuk mengikuti B dan dibawa olehnya ke sebuah rumah kosong.

Begitu A masuk ke rumah tersebut, dua pria asing segera menyambutnya lalu mengunci pintu dan berteriak: " Inilah cara menghasilkan uang!".


Tak disangka, setelah itu, kedua pria tersebut langsung bergantian melakukan pelecehan seksual terhadap gadis belia tersebut.

Setelah pengalaman mengerikan itu, mental gadis malang itu terus dihantui perasaan takut.


Selain itu, ia juga menyadari bahwa kesehatan fisiknya bermasalah.

Setelah mengalami pelecehan seksual, tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda yang tak biasa seperti lecet di sudut mulut yang lambat laun menyebar ke bagian lain.

Setelah mencoba mencari tanda-tanda tersebut secara online, A menduga dirinya mengidap Herpes sekunder, penyakit menular seksual.


Terlalu kaget dan takut, A tak tahu harus berbuat apa sehingga ia menceritakan kejadian sebenarnya kepada keluarganya.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa apakah dia benar-benar mengidap penyakit menular seksual.

Pada hari hasil medis keluar yang mana kurang dari sebulan setelah dia diperkosa, A dinyatakan benar-benar mengidap penyakit menular seksual sebagaimana yang telah ia duga selama ini.

Hal itu tentu saja membuat gadis itu sangat terpukul.


Tak lama kemudian, keluarga A mengajukan gugatan ke Departemen Kepolisian Distrik Saha, Busan.


Polisi langsung membuka penyelidikan dan menangkap B pada 7 September 2023.

Kemudian B menghadapi serangkaian dakwaan termasuk melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak dan Remaja dari kejahatan seks, melanggar undang-undang ketenagakerjaan, Undang-Undang tentang keamanan, serta kejahatan meminta prostitusi dan kekerasan seksual.

Menurut polisi, korban B bukan hanya A saja, namun ada juga 6 korban lainnya.

Namun, orang-orang ini semua menerima bayaran uang tutup mulut dari B.


Korban-korbannya yang khawatir kehormatan mereka akan terpengaruh pun memilih untuk bungkam dan menyimpan luka itu sendiri.

Saat ini, kejadian tersebut sedang menggemparkan opini publik di Busan pada khususnya dan Korea pada umumnya.


Sumber : Tribunnewsmedan.com 

0 Komentar