Harga Gula Mulai Naik, Indonesia Masih Ogah Banyak Import

Daftar Isi




Jakarta, Growmedia.com - 

Harga gula mulai merangkak naik di Indonesia, di tengah terbatasnya pasokan impor dari negara lain karena adanya kebijakan pembatasan. Meski begitu, impor gula Indonesia cenderung menurun.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, secara total impor gula per Agustus 2023 sebesar 374,22 ribu ton. Nilai tersebut turun 2,58% dari realisasi impor Juli 2023 sebesar 384,12 ribu ton, dan turun 8,56% dari bulan yang sama tahun lalu senilai Rp 409,27 ribu ton.


"Turun sebenarnya 2,58% dibanding bulan sebelumnya," kata Amalia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (15/9/2023).


Kendati begitu, berdasarkan impor dari negara asalnya, impor gula RI naik dari Brazil sebesar 61,50% secara bulanan menjadi 204,13 ribu ton. Begitu juga dari Australia yang naik 45,26% secara bulanan menjadi 138 ribu ton. Sedangkan dari India tidak ada catatan impor di tengah rencana pembatasan ekspor gula negara itu.

"Adapun negara asal utama impor gula Indonesia adalah Brazil di mana kita impor dari Brazil dengan pangsa pasar 54,6% dari total impor gula kita," tutur Amalia.


"Nah, tapi tadi pada saat saya menyajikan impor dari Australia juga tercatat ada kenaikan impor gula dari Australia ini," tegasnya.


Sebagai informasi, secara bulanan, harga rata-rata bulan sudah naik jadi Rp14.780 per kg dari posisi Agustus 2023 yang ada di Rp14.700 berdasarkan Panel Harga Badan Pangan, Kamis (14/9/2023). Dan, di atas level harga tertinggi tahun 2022 yang mencapai Rp14.750 per kg di bulan April 2022.


Mengutip paparan Amalia saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023, Senin (11/9/2023), harga gula konsumsi di bulan Agustus 2023 masih di Rp14.651 per kg, namun kini sudah di Rp14.748 per kg. Tak ada disparitas yang signifikan atau harga gula cenderung merata di semua wilayah di Indonesia.


"Yang perlu mulai kita waspadai adalah perkembangan harga gula pasir (gula konsumsi). Kalau kita lihat secara historis 3 bulan terakhir, ada tren kenaikan harga secara perlahan. Memang bertahap tapi kami lihat tren terus meningkat. Dan kecenderungan ini relatif merata di seluruh wilayah, tidak terjadi disparitas yang besar," kata Amalia dikutip Kamis (14/9/2023).

Kami akan terus monitor, juga harga dan pasar gula di pasar global. Meski belum ada pengumuman resmi, ada kemungkinan India membatasi ekspor gula mulai bulan depan. Ini perlu diwaspadai karena India sumber kedua impor gula kita," tambahnya.


Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) atau ID Food Frans Marganda Tambunan menyebut kenaikan harga gula belakangan ini justru sesuai dengan yang diharapkan pemerintah dan masih dalam batas kewajaran, dalam rentang fleksibilitas 10%-15% dari HAP Rp14.500 per kg.


"Harga gula naik sebenarnya kan itu seperti yang diharapkan masih dalam batas kewajaran," kata Frans saat ditemui CNBC Indonesia di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (8/9/2023).


Sumber : Cnbcindonesia.com

Posting Komentar