Jakarta, Growmedia.com -
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkap skema single salary atau gaji tunggal bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tengah diuji coba lebih dulu di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini menjawab terkait single salary yang dinilai tidak adil.
"Oleh karena itu sekarang lagi pilot project di KPK dan PPATK. (Kenapa dua lembaga itu?) KPK kan ada banyak pekerjaan yang membutuhkan dukungan kinerja bagus begitu juga integritas dan lain lain," ujarnya di Kantor Kemenko PMK, Selasa (12/9/2023).Sebagai informasi, dikutip dari laman Badan Kepegawaian Negara (BKN), single salary adalah skema penggajian tunggal. Dengan skema ini PNS hanya akan menerima satu jenis penghasilan yang merupakan gabungan berbagai komponen penghasilan, mulai dari unsur jabatan (gaji) dan tunjangan (kinerja dan kemahalan).
Anas memastikan skema itu akan mengurangi ketidakadilan bagi PNS. Hal ini akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
"Nanti akan diatur oleh PP. Tapi ini kan misal tidak ada perjalanan dinas, A, B, C, D honor-honor. Tapi bagi mereka yang ingin bekerja, dengan yang tidak kerja merasa bagaimana, merasa tidak dapat keadilan, yang kerja dapat sama dengan yang enggak kerja, ini yang sedang di pilot project," lanjutnya.
Di tempat berbeda, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan bahwa skema penggajian tunggal diusung untuk memadatkan seluruh aspek yang sebelumnya ada dalam penggajian, di antaranya seperti asuransi kesehatan, kematian, dan hari tua.
"Single salary itu juga termasuk misalnya bagian dari asuransinya, kesehatan, kematian, hari tua, itu semua jadi satu dalam perhitungan seperti itu (single salary)," kata dia dalam agenda peluncuran kampanye Green Economy & Green Environment di Stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (12/9/2023).
Dia menyebutkan skema single salary sebenarnya merupakan hal yang biasa dan sudah diterapkan di banyak negara di dunia. "Negara-negara lain sudah banyak (yang menerapkan single salary). Benchmark kita kan, ke sana," ucapnya.
Sumber : finance.detik.com
0 Komentar