Viral Ngemis Gift Di Tiktok,Diduga Modus Menggunakan Anak Panti Asuhan
Medan, Growmedia.com -
Aksi 'ngemis' gift di TikTok diduga menggunakan modus anak panti asuhan kini ramai diperbincangkan.
Di Kota Medan, ada panti asuhan yang diduga sengaja mengeksploitasi anak panti asuhan demi mencari cuan atau keuntungan pribadi.
Baru-baru ini, viral dan ramai diperbincangkan soal adanya pengurus panti asuhan di Kota Medan memberikan makan bayi dua bulan bubur.
Karena bayi dua bulan masih membutuhkan ASI (air susu ibu).
Adapun panti asuhan yang kini jadi sorotan itu yakni Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya.
Dari penelusuran Tribun-medan.com, keberadaan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya ini berada di Jalan Pelita IV Nomor 63, Kelurahan Sidorame Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.
Pengelola dari panti asuhan ini rajin mengadakan live TikTok demi mendapatkan gift dari penonton.
Namun, ada satu video live yang kemudian mendapat kecaman dari netizen.
Video live TikTok itu memperlihatkan adanya laki-laki pengurus panti asuhan, yang memberi makan bayi dua bulan dengan bubur.
Para penonton live TikTok sempat mengingatkan pengurus panti, bahwa tindakan tersebut salah dan tidak benar.
Sebab, bayi dua bulan bisa tersedak saat mengonsumsi bubur.
Sayangnya, peringatan netizen tak digubris pengurus panti.
Pengurus panti malah senyam senyum dan tak merespon panggilan telepon yang dilayangkan oleh pengguna media sosial.
Beberapa pengguna media sosial mengaku sempat menghubungi pihak panti asuhan.
Sayangnya, panggilan yang dilayangkan netizen direject oleh pihak panti.
"Oknum penjaga panti perlakukan anak panti tak layak suapi bayi 2 bulan bubur dan lakukan eksploitasi anak," tulis unggahan di akun Instagram @ lets.talkandenjoy.
"Sumpah aku kaget malam-malam liat tiktok lagi live bayi 2 bulan dikasih makan sama orang pantinya. Semua udah pada komen nelfonin tapi direject kek disengajain gitu. Ya allah miris terus malah nyengir. Baca komen kek ngeledek gitu. Aku tau anak itu dua bulan karena dia bilang sendiri," jelasnya.
Dalam video yang beredar, netizen juga ada yang mengaku sempat menanyakan kepada pihak panti, kenapa memberikan bubur ke bayi berusia dua bulan.
Namun pihak panti berdalih tidak punya uang untuk membeli susu.
Padahal, dari gift yang diberikan netizen itu, sudah cukup untuk membeli susu untuk sang bayi yang diduga jadi bahan eksploitasi tersebut.
Berkenaan dengan kasus ini, Tribun-medan.com masih berupaya meminta keterangan Dinas Sosial Kota Medan, Polrestabes Medan, dan pihak panti asuhan itu sendiri.
Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku akan menyelidiki maraknya live TikTok menggunakan anak panti asuhan sebagai objek mencari belas kasih.
Sejak video panti asuhan ini viral, tak sedikit netizen yang meminta agar pengelola panti asuhan itu ditangkap dan diproses hukum.
Dalam video yang beredar, tampak pengelola panti asuhan sering melakukan live TikTok di malam hari.
Dalam live terlihat, anak-anak panti tertidur di atas kasur yang dibentang di lantai.
Mulanya, tak sedikit netizen yang iba dan memberikan gift.
Tapi belakangan, banyak netizen yang mulai curiga, bahwa tindakan pengelola panti asuhan ini tidak murni untuk anak panti asuhan, tapi cuma semata-mata meraup keuntungan pribadi dari pemberi hadiah.
Sumber : Medan.tribunnews.com
Posting Komentar