Jakarta, Grow Media Indonesia,
Nama Gibran dalam beberapa waktu terakhir memang digadang menjadi salah satu bakal cawapres Prabowo. Namun upaya pencalonan Gibran saat ini masih terganjal usia minimum seseorang bisa dicalonkan sebagai capres-cawapres.
Sejurus dengan itu, Mahkamah Konstitusi (MK) dikabarkan segera memutus gugatan terkait batas usia seseorang bisa diajukan sebagai capres-cawapres, yang dimohonkan sejumlah pihak.
"Pencawapresan Gibran bisa menciptakan 'perang bubat' antara kubu Prabowo dengan PDI-P yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).
Adapun perang bubat merupakan perang antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perang ini ditengarai terjadi lantaran terjadi dinamika politik dan sejumlah faktor lain yang cukup kompleks.
Sebagai informasi, salah satu organisasi relawan pendukung Jokowi, Pro Jokowi (Projo), bakal menentukan sikap terkait arah dukungan relawan tersebut di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sikap itu akan disampaikan saat rapat kerja nasional (rakernas) yang akan digelar di Jakarta pada 14 Oktober mendatang. Presiden Jokowi dan Prabowo dijadwalkan hadir dalam rakernas tersebut.
Projo hingga kini masih belum mengungkap siapa sosok capres yang akan didukung, meski dalam sejumlah kesempatan terlihat dekat dengan Prabowo. Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi hanya menyatakan bahwa sosok capres yang akan didukung Projo berinisial "P"
"Besar kemungkinan inisial P yang dimaksud Budi Arie adalah Prabowo Subianto. Semakin memperjelas arah dukungan Jokowi pada pencapresan Prabowo," ungkap Umam.
Sebagai kader banteng, ia menambahkan, posisi Jokowi, Gibran dan menantu Presiden yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, bisa saja terancam, bila wacana itu benar-benar terealisasi.
Terlebih, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah menegaskan bahwa keputusannya mendukung Ganjar Pranowo sebagai bacapres sudah bulat.
"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDI-P akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDI-P," ucap Umam.
Diberitakan sebelumnya, Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya kemungkinan besar akan memberi dukungan untuk bakal calon presiden (bacapres) berinisial "P".
Arah dukungan itu akan diumumkan pada rapat kerja nasional (rakernas) Projo yang akan digelar pada Sabtu (14/10/2023) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.
"Iya, siapa yang kita dukung akan diumumkan tanggal 14 (Oktober)," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).
"Jadi Pak P ya nanti. Calon yang kita dukung adalah Pak P. Kecenderungan besar (ke Pak P)," tegasnya.
Sumber: Kompas.com
0 Komentar