Presiden Iran, Ebrahim Raisi pada hari Minggu mengeluarkan ancaman baru terhadap Israel setelah Israel melancarkan serangan darat di Gaza.
Ebrahim Raisi mengatakan pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah melampaui batas.
Sehingga menurutnya, akibat pemboman Israel memaksa semua orang mengambil tindakan.
“Kejahatan rezim Zionis telah melewati garis merah, dan ini mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan,” kata Raisi di X, sebelumnya Twitter, pada hari Minggu, dikutip dari English Al Arabiya.
Sebagai informasi, Israel menggempur wilayah kecil Palestina sejak militan Hamas menyerbu perbatasan pada tanggal 7 Oktober.
Sejak saat itu, lebih dari 8.000 orang terbunuh akibat serangan Israel di Gaza.
Menurut kementerian kesehatan di Gaza, setengah dari korban meninggal di antaranya anak-anak.
Selain itu, Ebrahim Raisi juga mengeluarkan ancaman pada Amerika Serikat.
Pasalnya, Washington meminta Iran untuk tidak melakukan apapun dalam konflik ini.
“Washington meminta kami untuk tidak melakukan apa pun, namun mereka tetap memberikan dukungan luas kepada Israel,” ujarnya.
“AS mengirim pesan ke Poros Perlawanan tetapi menerima tanggapan yang jelas di medan perang,” katanya, menggunakan istilah yang sering digunakan oleh para pejabat Iran untuk merujuk pada jaringan kelompok militan regional yang didukung oleh Teheran.
Kelompok ini mencakup organisasi-organisasi seperti kelompok militan Palestina Hamas, Hizbullah Lebanon, serta berbagai milisi di Irak dan Suriah, serta milisi Houthi di Yaman.
Meskipun tidak jelas apa yang dimaksud Raisi, namun terus terjadi serangkaian serangan di Irak, Suriah, dan di perbatasan Lebanon.
Serangan ini dilakukan oleh pasukan AS di Irak dan Suriah serta meningkatnya baku tembak antara pasukan Hizbullah dan Israel di perbatasan Lebanon sejak konflik Gaza dimulai.
Secara finansial dan militer, Iran mendukung Hamas.
Serangan Hamas 7 Oktober mendapatkan pujian dari Iran.
Iran mengatakan serangan 7 Oktober adalah serangan yang sukses.
Meskipun begitu, Iran menegaskan tidak terlibat dalam serangan tersebut.
Sumber : Tribun
0 Komentar