Ambulan Bolak - balik Bawa Jenazah, Cerita Relawan RS Indonesia di Gaza



Growmedia-indo.com
Seorang relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) baru-baru ini membagikan kondisi terkini Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, setelah Israel melakukan invasi kembali pada Rabu (1/11/2023). 

Adapun pemboman itu disebut terjadi di pasar Ma'asker yang berjarak satu meter dengan Rumah Sakit Indonesia. 

 "Kami saat itu berada di wisma dokter Jose Rizal yang masih satu komplek dengan rumah sakit Indonesia. Saat itu kami bisa mendengar jelas ledakan yang begitu kuat terdengar dari telinga kami," ucap Fikri Rofiul Hak, relawan yang bertugas di Gaza, dikutip dari X. 

Fikri mengatakan, setelah beberapa menit dari ledakan yang terjadi, banyak ambulan yang berdatangan ke Rumah Sakit Indonesia membawa banyak jenazah. 

"Diperkirakan total jumlah korban syahid mencapai 82 orang, dan bisa mencapai 120 orang lebih jika di bawah reruntuhan gedung bisa dijangkau. 

Jumlah korban ini bahkan melebihi jumlah korban di pasar trans yang jaraknya bersebelahan yang terjadi beberapa waktu lalu," imbuhnya lagi. 

Kamar mayat di Rumah Sakit Indonesia tak cukup menampung jumlah korban yang sangat banyak, sehingga beberapa dari mereka diletakkan di trotoar jalan. 

"Malam itu mereka hanya diletakkan di pinggir jalan menunggu pagi untuk diambil oleh keluarga dan dimakamkan," kata Fikri. 

Fikriijuga bercerita salah satu jenazah merupakan keluarga dari petugas medis di Rumah Sakit Indonesia. Namun, staf medis itu tak sempat memandikan jenazah dan langsung memakaikan kain kafan karena korban meninggal yang terus berdatangan. 

Warga yang lain juga memadati kamar mayat jenazah untuk mencari kerabat dan keluarga mereka yang turut menjadi korban. Di kesempatan itu, Fikri juga mengatakan aula Rumah Sakit Indonesia dipadati dengan banyak korban luka Mereka mengantre untuk mendapat obat-obatan dan tindakan medis lebih lanjut. 

"Memang saat ini di Rumah Sakit Indonesia mereka mengalami krisis obat-obatan dan kekurangan tim medis. Akhirnya banyak sekali para korban luka-luka yang bergeletak di lantai menunggu jatah giliran nama mereka dipanggil," imbuhnya. 

Di samping itu, kondisi Rumah Sakit Indonesia kekurangan staf medis dan alat kesehatan. Fasilitas ini juga akan padam dalam 48 jam ke depan karena krisis bahan bakar. 

Sumber :Detik

0 Komentar