Kunjungi IKN, Presiden Tinjau Perkembangan Pembangunan dan Lakukan Ground Breaking

 


                     Jakarta,growmedia-indo.com-

Setelah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bali pada Selasa (31/10/2023), Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan ke Kalimantan Timur pada Rabu (1/11/2023). 

Dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, dalam kunjungannya kali ini, Kepala Negara akan kembali mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Presiden dijadwalkan meninjau perkembangan pembangunan dan melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) sejumlah infrastruktur. 

Salah satunya yang akan menjadi lokasi peninjauan Presiden adalah proyek pembangunan jalan tol yang nantinya akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan kawasan IKN.

Selain itu, Presiden juga diagendakan untuk melakukan ground breaking sejumlah infrastruktur, antara lain Bandar Udara Ibu Kota Nusantara, rumah sakit, dan sekolah. 

Presiden Jokowi bersama rombongan rencananya juga akan bermalam di kawasan IKN. 

Turut mendampingi Presiden dalam rangkaian kunjungan kali ini yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. 

Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, Presiden Jokowi rencananya akan memimpin ground breaking sebanyak 10 proyek di IKN pada 1-3 November 2023.

Kegiatan ini merupakan ground breaking tahap dua dari kegiatan serupa yang sudah dilakukan bulan September lalu. 

"Rencananya akan ada 10 kegiatan ground breaking (proyek) baik dari APBN maupun swasta untuk berbagai fasilitas di IKN," ujar Bambang sebagaimana dilansir siaran pers Otorita IKN pada Senin (30/10/2023).

"Di antaranya adalah rumah sakit, mall yang terintegrasi dengan hotel dan apartemen, beberapa kantor pemerintah, pulau suaka orangutan, bandara VVIP dan sekolah yang terdiri dari sekolah negeri dan internasional," ungkapnya. 

Bambang menyebutkan, diperkirakan nilai investasi dari ground breaking kali ini adalah sebesar Rp 12,5 triliun.


Sumber : Kompas

0 Komentar