Amerika Serikat (AS) tidak mendukung pendudukan Israel atas Palestina di Gaza. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap AS konsisten dengan resolusi PBB.
"Kita berharap Amerika Serikat konsisten dengan resolusi PBB tentang pembagian wilayah Palestina dan tidak mendukung upaya Israel terus menerus melakukan perampasan lahan bangsa Palestina," ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur kepada wartawan, Rabu (8/11/2023).
Selain Gaza, Tepi Barat merupakan tanah Palestina. Israel, jelas Fahrur, juga harus mematuhi Resolusi Majelis Umum PBB nomor 181 tahun 1947 yang memberikan mandat berdirinya negara Palestina dan Israel.
"(Seusai resolusi majelis umum PBB) Masing-masing (Palestina dan Israel) berstatus merdeka dengan Yerusalem sebagai wilayah di bawah kewenangan internasional dan diberikan status hukum dan politik yang terpisah," terang Fahrur.
'AS dan Israel Harus Tanggung Jawab'
Menurutnya, selama ini tindakan Israel bertentangan dengan resolusi-resolusi Dewan Keamanan dan Mejelis Umum PBB. Dampak dari peperangan dan penjajahan tersebut membuat ribuan nyawa melayang serta infrastruktur Gaza yang hancur.
"Amerika Serikat dan Israel harus bertanggung jawab atas kerusakan parah dan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina," imbuh Fahrur.
Apa yang telah dilakukan Israel, kata Fahrur adalah kejahatan perang. "Kolonialisme Israel harus dihentikan," tambahnya.
AS Tak Dukung Pendudukan Israel
Sebelumnya, Pemerintah AS menegaskan pihaknya tidak mendukung pendudukan baru untuk jangka panjang atas Jalur Gaza oleh Israel. Washington menyatakan bahwa Jalur Gaza merupakan tanah Palestina, sehingga rakyat Palestina yang berhak menentukan masa depan wilayah tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (8/11), penegasan AS itu menanggapi pernyataan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu yang menyebut negaranya akan memikul 'tanggung jawab keseluruhan' atas keamanan Jalur Gaza untuk periode yang tidak terbatas, setelah perang melawan Hamas berakhir.
Pernyataan Netanyahu itu, menurut Al Arabiya dan Al Jazeera, mengisyaratkan bahwa pendudukan Israel atas daerah kantong Palestina akan terus berlanjut.
"Pandangan kami adalah rakyat Palestina harus berada di garis depan dalam pengambilan keputusan ini dan Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, kepada wartawan setempat.
"Secara umum, kami tidak mendukung pendudukan kembali Gaza dan begitu pula Israel," tegasnya.
Sumber :Detik
0 Komentar