Tuapeijat, growmedia-indo.com -Pj.Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak, S.St.,Pi.,M.Pi, menghadiri Pemusnahan Surat Suara Rusak Pemilu Tahun 2024 yang bertempat dihalaman KPU Mentawai. Km.7 Kecamatan Sipora Utara.
"Pj. Bupati Mentawai Meninjau Pemusnahan Kertas Suara Pemilu Rusak: Langkah Penting untuk Integritas Pemilihan".
Fernando Jongguran Simanjuntak mengatakan, pemusnahan ini merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui KPU untuk memastikan pelaksanaan Pemilu berjalan jujur, adil dan tanpa ada kesalahan.
"Surat suara ini merupakan mahkotanya pemilu, hal paling penting dalam pemilu adalah surat suara," Fernando Jongguran Simanjuntak ditemui usai pemusnahan. Pemusnahan ini. Katamya. wajib dilakukan dan disaksikan sebagai upaya transparansinya tahapan pemilu yang dilakukan penyelenggara pemilu.
Ditempat yang sama, Sebelum dilakukan pemusnahan Surat Suara Rusak, Ketua KPU Mentawai Halomoan Pardede, menyampaikan bahwa Proses Pemusnahan ini sudah melalui Penyortiran Surat Suara baik surat suara Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi maupun Kabupaten yang terdapat Kerusakan.
Kerusakan surat suara itu dikarenakan pada saat penyortiran, pelipatan dan salah cetak Sesuai dengan Rekomendasi Bawaslu Kabupaten bahwa Surat suara yang Rusak akan segera di Musnahkan sehingga hari ini dilaksanakan Pemusnahan surat suara yang Rusak dengan cara di Bakar dan selanjutnya dilakukan Penanda Tanganan Berita acara Pemusnah.
Meningkatkan Transparansi: Dengan melakukan pemusnahan kertas suara yang rusak secara terbuka dan transparan, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan. Transparansi dalam penanganan kertas suara yang rusak juga dapat memperkuat legitimasi hasil pemilihan.
Kita akan, Menunjukkan Komitmen terhadap Integritas Pemilihan: Tindakan untuk meninjau pemusnahan kertas suara yang rusak menunjukkan komitmen yang kuat terhadap integritas dan kejujuran dalam proses pemilihan.
Hal ini merupakan contoh yang baik bagi pihak-pihak terkait dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kepercayaan publik dalam demokrasi.
Dengan demikian, langkah ini bukan hanya sekedar tindakan administratif, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk memastikan bahwa pemilihan berlangsung dengan adil, jujur, dan transparan, sehingga hasilnya dapat diterima oleh seluruh pihak yang terlibat. Pungkasnya. (Lraja).
