YOGYAKARTA (D.I. YOGYAKARTA) - Dewasa ini bermunculan kritik oleh sejumlah Guru Besar dari berbagai Kampus terhadap Presiden dan pemerintahan Joko Widodo. Perbedaan opini di tahun politik pasti terjadi, sebagaimana yang belakangan berkembang.
Namun di tengah kemunculan kritik sejumlah kampus tersebut, Koordinator Wilayah BEM PTNU DIY Dzulfahmi mengatakan ada upaya yang sengaja dilakukan untuk mengorkestrasi narasi politik tertentu demi kepentingan elektoral, dan hal itu sangat disayangkan serta patut dipertanyakan.
“Saya sangat menyayangkan jika kampus menjadi tempat orkestrasi elektoral, dan sangat menyayangkan sikap yang diambil oleh beberapa Guru Besar diatas, dan patut dipertanyakan, kenapa hal-hal yang sifatnya sensitif seperti ini tidak dilakukan di forum akademis atau forum secara langsung oleh pihak terkait,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat 9 Februari 2024.
Oleh sebab itu BEM PTNU DIY mengajak masyarakat terutama civitas akademika untuk selalu menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggungjawab, agar menjaga kestabilan situasi dan kondisi tetap kondusif menjelang Pemilu 2024, termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intervensi.
Dikhawatirkan kritik yang dibangun oleh sejumlah kampus, menimbulkan dampak yang notabene dapat memecah belah di kalangan masyarakat. Pasalnya hal itu dilakukan hanya beberapa hari menjelang pemilihan Presiden, harusnya sudah sejak lama civitas akademik dapat mengawal dan membuat proses demokrasi ini berjalan dengan baik.
“Sekali lagi saya mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita yang beredar luas saat ini, dan sekiranya mari bersama-sama menjaga kodusifitas pemilu tahun 2024 ini agar berjalan dengan damai dan lancar,” ungkapnya. ***
0 Komentar