1.270 Warga Terdampak Longsor Mengungsi

 


Mamasa, Growmedia-indo.online-

Tanah longso di Provinsi Sulawesi Barat membuat 192 Kepala Keluarga terdampak, satu orang luka, satu orang Ibu hamil terisolir dan 1.270 Jiwa mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Abdul Muhari mengatakan sebanyak 1.270 jiwa masih mengungsi karena khawatir adanya longsor susulan.

"Warga terdampak longsor mengungsi ke rumah- rumah warga dan keluarganya di sekitar lokasi kejadian yang lebih aman,' ujarnya Jumat, 24 Mei 2024.

Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Mamasa, tanah longsor terjadi Selasa, 21 Mei pukul 1530 Wita. Tanah longsor dipicu oleh hujan deras yang berangsur lama disertai struktur tanah yang labil sehingga menyebabkan tertutupnya ruas jalan nasional Mamuju-Mamasa serta permukiman warga.Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Abdul Muhari mengatakan sebanyak 1.270 jiwa masih mengungsi karena khawatir adanya longsor susulan.


"Warga terdampak longsor mengungsi ke rumah- rumah warga dan keluarganya di sekitar lokasi kejadian yang lebih aman,' ujarnya Jumat, 24 Mei 2024.

Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Mamasa, tanah longsor terjadi Selasa, 21 Mei pukul 1530 Wita. Tanah longsor dipicu oleh hujan deras yang berangsur lama disertai struktur tanah yang labil sehingga menyebabkan tertutupnya ruas jalan nasional Mamuju-Mamasa serta permukiman warga.

Pascabencana longsor menyebabkan kerugian material lima unit fasilitas pendidikan rusak, satu fasilitas kesehatan (Posyandu) terdampak. Sebanyak 192 unit rumah terdampak, lima unit kios terdampak, satu unit kantor Desa Salukepopo di Kecamatan Bambang terdampak. Satu unit sarana ibadah terdampak, tujuh kendaraan roda dua terdampak dan satu kendaraan roda empat terdampak serta 189,5 hektare Lahan sawah dan perkebunan terdampak.

Adapun wilayah terdampak meliputi Desa Bambang, Saluassing, Minanga, Salukepopo, Bambang Timur, Salukadi, Salubulo, Balatana, Tanete Tomba, Masoso, Rantelemo, Salururu, Limba Debata, Sikamase, Ulumambi, Ulumambi Barat, Salutabang, Lembang Mokallang, Saludengen, Rantetarima di Kecamatan Bambang.

Desa Salumukanan, Bambang Buda di Kecamtan Rantai Bulahan Timur. Desa Tapalinna, Bujung Manurung, Salualo, Talippuki di Kecamatan Mambi. Desa Baruru, Uhailanu di Kecamatan Aralle, dan Desa Salumokanan di Kecamatan Rantim.

"Aliran listrik masih padam di Kecamatan Bambang. Dapur umum telah didirikan secara swadaya oleh masyarakat di Kecamatan Bambang," imbuh Abdul.

Dia juga menyampaikan akses jalan dari Kabupaten Mamasa ke Kabupaten Polewali yang sempat tertimbun longsor, kini sudah bisa dilalui. Sedangkan akses jalan Kecamatan Bambang ke Kecamatan Mambi terputus total, tidak dapat dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.

"Jalan poros penghubung Mamuju ke Mamasa terdampak, tidak bisa dilalui," terang dia.

Lebih jauh Abdul mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa melakukan pendataan. Posko tanggap darurat, sambungnya, telah didirkan di Kecamatan Mambi. BPBD, ujarnya, telah menurunkan alat berat guna pembersihan material longsor.

BNPB, ujar Abdul, telah membantu pemerintah daerah dalam penanganan bencana longsor sebagai berikut, operasional dana siap pakai sebesar Rp250 juta, logistik dan peralatan berupa sembako 250 paket, makanan siap saji 250 paket, hygine kit 250 paket, tenda pengungsi tiga unit, tenda keluarga 50 unit, velbed 50 unit, selimut 200 lembar, matras 200 lembar, chain saw lima unit, pompa alkon lima unit, terpal 100 lembar, peralatan pertukangan 20 unit dan kasur lipat 100 lembar.

"Mempercepat penanganan longsor Bupati Mamasa menetapkan Status Tanggap Darurat Tanah Longsor dengan NO. 360/KPTS-111/V/2024 selama 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal 22 Mei hingga 4 Juni 2024," tukasnya. 


0 Komentar