Washington, Growmedia-indo.online-
Amerika Serikat (AS) tidak percaya bahwa genosida terjadi di Gaza. Tetapi Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil Palestina.
Hal tersebut dikatakan oleh pejabat keamanan nasional utama Presiden Joe Biden kemarin, Selasa, 14 Mei 2024.
Ketika perundingan gencatan senjata terhenti dan Israel terus menyerang kota Rafah bagian selatan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menegaskan tanggung jawab untuk perdamaian berada di tangan kelompok pejuang Hamas.
“Kami percaya Israel harus berbuat lebih banyak untuk menjamin perlindungan dan kesejahteraan warga sipil yang tidak bersalah,” tutur Sullivan, dikutip dari Malay Mail, Selasa, 14 Mei 2024.
“Kami tidak percaya apa yang terjadi di Gaza adalah genosida,” tegas Sullivan.
Bagi AS, penggunaan istilah genosida yang diterima secara internasional dengan mencakup fokus pada niat untuk mencapai sebuah penilaian.
Sementara itu, Presiden Joe Biden ingin melihat Hamas dikalahkan, tetapi menyadari warga sipil Palestina berada di neraka.
Sullivan mengatakan ia naik ke podium Gedung Putih untuk mengambil langkah mundur dan menjelaskan posisi pemerintahan Biden mengenai konflik tersebut di tengah kritik kedua belah pihak dari spektrum politik AS.
Biden mendapat kecaman dari Partai Republik karena menghentikan sejumlah pengiriman senjata untuk menekankan tuntutannya agar Israel menunda serangan Rafah.
Hal tersebut terjadi ketika ada protes di beberapa universitas AS dengan dukungannya terhadap Israel.
“Presiden AS percaya setiap operasi Rafah harus dikaitkan dengan tujuan akhir strategis yang juga menjawab pertanyaan, apa yang akan terjadi selanjutnya?” tambah Sullivan.
Hal ini akan menghindari Israel terperosok dalam kampanye pemberantasan pemberontakan yang tidak pernah berakhir, dan akhirnya melemahkan kekuatan serta vitalitas Israel. (Theresia Vania Somawidjaja)
Sumber: metrotvnews.com
0 Komentar