Jakarta, Growmedia-indo.online-
Ketua MPR, Bambang Soesatyo (
Bamsoet menyebut hal itu berdasarkan berbagai aspirasi yang diterima MPR pasca amandemen Undang-undang Dasar terakhir. Pada sistem pemilihan saat ini, menurut Bamsoet ada pergeseran cara memilih dari substansial ke prosedural.
“Sekarang ini lebih banyak pragmatismenya yang menonjol, yaitu tidak lagi pada demokrasi substansial, tapi demokrasi prosedural, nomor piro wani piro,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bamsoet menilai sistem pemilihan di Indonesia saat ini terjebak pada sistem pemilihan ala barat yang menurutnya belum siap diterapkan. Salah satu alasannya karena tingkat ekonomi dan pendidikan yang belum merata sehingga menyebabkan seringnya terjadi politik transaksional.
“Kita tidak lagi mencari aspirasi, tetapi mencari angka-angka dan angka-angka itu terjadilah transaksi kita sama-sama tahu demokrasi kita sekarang sudah bergeser dari pilihan demokrasi substansial ke demokrasi transaksional, sangat mahal, ini juga menjadi akar permasalahan bangsa kita,” ujarnya.
“Kita renungkan kembali, berapa banyak tingkat korupsi semua tingkatan dari mulai daerah hingga pusat dan seterusnya,” pungkasnya.
“Apakah pilihan demokrasi kita hari ini lebih banyak manfaatnya atau mudaratnya, apakah justru ancaman baru bagi bangsa kita ini dengan adanya virus demokrasi yang mengancam setiap pemilu, mengancam setiap pilkada dengan pergesekan di akar rumput,” kata Bamsoet saat silaturahmi ke kediaman Wakil Presiden ke-6, Try Sutrisno di Menteng, Jakarta, Senin (20/5).
Sumber: kumparan.com
0 Komentar