New York, Growmedia-indo.online-
Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) tergelincir pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) di tengah fokus para investor yang tengah beralih menunggu data inflasi, yang akan dirilis pada Rabu mendatang.
Melansir Yahoo Finance, Selasa, 14 Mei 2024, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, turun 0,1 persen menjadi 105,21.
Penantian data inflasi AS menjadi kunci untuk prospek suku bunga AS. Kinerja ekonomi AS yang relatif lebih baik terus mendukung dolar.
Investor fokus pada inflasi karena mereka mempertimbangkan seberapa cepat bank sentral AS kemungkinan akan menurunkan suku bunganya.
Pasar memperkirakan sekitar 80 persen peluang penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed di September, dengan perkiraan total penurunan hampir 44 basis poin (bps) pada 2024, menurut data LSEG.
Pertumbuhan inflasi diperkirakan turun
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi inti yang diawasi ketat akan naik sebesar 0,3 persen pada bulan ini, turun dari 0,4 persen pada Maret, dengan kenaikan tahunan sebesar 3,6 persen, turun dari 3,8 persen.
Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar untuk Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois, mengatakan laporan CPI dan PPI akan penting bagi investor, namun menambahkan ada begitu banyak diskusi mengenai konsumen.
Adapun imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS turun 1,6 basis poin menjadi 4,489 persen, dari 4,504 persen pada akhir Jumat.
Di sisi lain, harga minyak lebih tinggi di tengah tanda-tanda membaiknya permintaan di AS dan Tiongkok. Minyak mentah AS naik 86 sen menjadi USD79,12 per barel dan Brent naik 57 sen menjadi USD83,36. Harga emas di pasar spot turun satu persen menjadi USD2.336,76 per ons.
Sumber: metrotvnews.com
0 Komentar