Penulis
Atha Munifah Zain
Ladya Rasya Azhar
Victor Dwi Arilasso*
SLEMAN (D.I. YOGYAKARTA) - Penggunaan teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) sudah menyebar luas di berbagai aspek kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.
Keberadaan Artificial Intelligence (AI) di dunia ini menyebabkan berbagai perspektif mengenai penggunaan Artificial Intelligence (AI) terutama dalam bidang pendidikan.
Di satu sisi penggabungan Artificial Intelligence (AI) dengan kecerdasan alamiah manusia menciptakan potensi di tiap individu yang lebih maksimal, mendapatkan pencapaian yang lebih besar dan memperluas akses informasi bagi mahasiswa dalam pembelajaran mandiri.
Artificial Intelligence (AI) mempunyai tujuan membantu pekerjaan manusia dengan kerangka berfikir dan penalaran seperti manusia berdasarkan perintah manusia itu sendiri, dan salah satu keuntungan terbesar dalam penggunaan Artificial Intelligence (AI) adalah kemampuannya dalam mengambil keputusan dengan waktu yang efisien cenderung cepat serta akurat berdasarkan data yang sudah ada.
Namun, disisi lain terdapat potensi bias dalam penggunaan Artificial Intelligence (AI) di bidang pendidikan, hal ini dapat dilihat melalui mahasiswa yang saat ini cenderung memilih mempersingkat waktu research melalui Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu menyelesaikan tugas secara intens yang menyebabkan kurangnya pemikiran kritis dan rasional dari mahasiswa.
Artificial Intelligence (AI) juga menjadi salah satu ancaman terhadap sumber daya manusia karena peran manusia tergantikan oleh robot.
Meskipun teknologi Artificial Intelligence (AI) saat ini memiliki berbagai keuntungan besar, tetap saja tidak menjamin bahwa hal tersebut tidak memiliki suatu resiko.
Resiko terbesar yang dapat terjadi adalah keamanan data, jika tidak digunakan dengan bijak dan digunakan untuk suatu hal yang tidak etis, hal ini dapat menyebabkan mengancam keberlangsungan hidup orang banyak.
Di masa depan, perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan terus maju dan mengalami perkembangan yang signifikan.
Meskipun demikian, teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak dapat menggantikan peran manusia sebagaimana mestinya karena Artificial Intelligence (AI) tidak dapat menggantikan aspek emosional yang dimiliki manusia.
Penggunaan AI dalam pendidikan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
AI dapat membantu dalam pengembangan sistem pembelajaran yang lebih interaktif dan personalisasi, serta dalam meningkatkan kemampuan analisis data untuk memantau kemajuan mahasiswa.
Dengan demikian, AI dapat membantu dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi mahasiswa dalam proses belajar, serta dalam meningkatkan kualitas lulusan.
Dampak baik maupun buruk yang ditimbulkan oleh adanya suatu teknologi tentunya tidak lepas dari bagaimana cara kita menyikapinya.
Hal apapun yang digunakan secara berlebihan akan berakibat tidak baik seperti halnya kecanduan kepada teknologi AI ini.
Menurut kelompok kami, AI dapat beubah menjadi ‘jahat’ bahkan dapat membinasakan umat manusia.
Penggunaan AI yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kecanduan yang nantinya akan menimbulkan sifat ketergantungan.
Ketergantungan pada teknologi AI dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri terhadap jawaban dari hasil pemikirannya sendiri.
Kemudahan yang ditawarkan AI juga dapat menurunkan kemampuan berpikir mahasiswa sehingga pola pikir dan kreativitasnya menjadi tidak berkembang.
Selain itu, penggunaan teknologi AI secara berlebihan akan membuat literasi mahasiswa semakin menurun dan mahasiswa akan kehilangan keterampilan dalam mengolah dan menganalisis data.
AI memiliki daya tarik yang membuat atensi mahasiswa lebih memilih menggunakan teknologi AI ketimbang membaca referensi dari jurnal atau buku.
“Kalau ada yang mudah dan praktis, kenapa tidak?” kurang lebih begitulah isi pikiran mahasiswa yang mulai kecanduan dengan penggunaan teknologi AI ini.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran AI membawa banyak kemudahan bagi mahasiswa, namun etika dan sikap yang baik tetap diperlukan untuk menghadapi kemajuan zaman yang pesat ini.
Dampak baik maupun buruk yang ditimbulkan oleh adanya suatu teknologi tentunya tidak lepas dari bagaimana cara kita menyikapinya.
Hal apapun yang digunakan secara berlebihan akan berakibat tidak baik seperti halnya kecanduan kepada teknologi AI ini.
Dari kajian pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh AI terhadap perilaku mahasiswa telah menjadi topik yang menarik dan relevan dalam penelitian terkini.
AI dapat memberikan kemudahan dan dampak positif dalam berbagai segmen kehidupan, termasuk dalam pendidikan.
Namun, AI juga dapat menjadi ancaman dan memberikan dampak negatif bagi sumber daya manusia, karena beberapa pekerjaan manusia mulai digantikan oleh AI.
Oleh karena itu, masyarakat perlu terus mengembangkan dan memelihara kecerdasan emosional mereka agar tetap relevan di masa yang akan datang.
Kesimpulan
Dalam perkembangannya di masa depan, teknologi AI akan terus maju dan mengalami perkembangan yang signifikan.
Namun, AI tidak dapat menggantikan peran manusia secara keseluruhan karena tidak dapat menggantikan aspek emosional yang dimiliki manusia.
Dalam kesimpulannya, penggunaan AI dalam pendidikan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan AI juga memiliki risiko dan implikasi yang perlu diperhatikan.
Oleh karena itu, penggunaan AI dalam pendidikan perlu dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab.***
*Penulis adalah Mahasiswa Program Sarjana (S-1)
Program Studi (Prodi) Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNV YK)
*) Isi artikel ini menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya.
0 Komentar