Seorang Pria Diduga Pelaku Teror dan Pelecehan Seksual Ditangkap Polisi

 


Growmedia-indo.online-

Polisi mengungkap Adi Pradita (27) pelaku teror dan pelecehan seksual terhadap wanita asal Surabaya berinisial NR (27) pernah edit foto korban menjadi vulgar.

Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Charles P Tampubolon, mengatakan foto itu ditemukan di HP pelaku saat pemeriksaan.
"Dan ada foto yang kami temukan dari handphone pelaku editan foto dari korban yang vulgar yang merupakan foto dari korban yang di edit," ujar Charles di Mapolda Jatim, Selasa (21/5).
"Jadi wajah dari tampak kepala dari atas itu foto korban inisial N yang di bawahnya foto yang mengandung pornografi," lanjutnya.
Charles juga menyampaikan bahwa Adi mengaku tidak menyesali perbuatannya itu.
"Temuan baru dari hasil pemeriksaan awal bahwa yang bersangkutan sampai saat ini menyadari kesalahan tetapi tidak menyesali," katanya.
Untuk itu, polisi akan memanggil ahli psikologi untuk memeriksa kejiwaan Adi.
"Saat ini kami sudah mengundang ahli psikiater psikologi dalam hal ini untuk melakukan observasi kepada pelaku," ungkapnya.

Awal Mula Teror

NR, seorang wanita di Surabaya, mengaku diteror oleh teman SMP selama 10 tahun, tepatnya sejak 2014 lalu. Teror tersebut berupa pesan post a picture (PAP) alat kelamin hingga terobsesi menjadi kekasihnya NR.
Pengalaman NR ini menjadi sorotan usai di mengunggahnya di akun X pada Rabu (15/5).
Berikut unggahan NR:
"Bener-bener kuwesel ya allaahhh 10 tahun aku di obsesi Adi Pradita arek SMPN 34 Surabaya. konco sak kelas sing ngiro aku baper ambek de e pdahal aku ancen extrovert dan peduli nang arek kelas. kesel di ganggu 10 tahun orepku. (Benar-benar lelah Ya Allah 10 tahun akun dijadikan bahan obsesi dia teman SMP yang mengira saya terbawa perasaan terhadap dirinya. Padahal saya memang extrovert dan peduli terhadap teman kelas. Lelah diganggu hidupku selama 10 tahun)," tulis NR di akun X nya.
Gadis yang pernah jadi penyiar radio swasta ini menduga pelaku terobsesi karena ia pernah berbuat baik kepadanya pada saat masa sekolah silam. Namun, kebaikan NR diduganya disalahartikan oleh pelaku bahwa korban suka kepadanya.
Berawal ketika NR dan Adi masih sama-sama sekolah di SMP pada 2014 lalu. Saat itu, NR melihat Adi berdiam diri di kelas ketika jam istirahat.
"Adi kan pendiam di sekolah. Suatu ketika, dia tak ajak ngobrol 'nggak ke kantin ta?' Dijawab Adi 'nggak ada uang saku'. Aku kasih uang Rp 5 ribu untuk Adi jajan, tanpa ada maksud apa-apa. Dari situlah dia neror-neror saya," ujar NR kepada kumparan, Sabtu (18/5).
Menurut NR, hal itu tidak hanya dilakukannya pada Adi. Namun juga kepada rekannya yang lain.
Sementara Adi, menganggap perlakuan NR itu hal istimewa dan merasa dia bisa menjalin hubungan asmara dengan NR. Adi mulai mencoba menghubungi NR lewat sosial medianya, hingga membuat tweet seperti dia sudah menjadi kekasih NR.
Teror tersebut pun hingga Adi berani mendatangi rumah NR dengan memberikan jam tangan mati serta sepucuk surat cinta. Bahkan sampai mengintai rumah NR pada malam hari.
Pada tahun 2018, Adi juga mengirim foto alat kelaminnya melalui pesan di sosial media NR.
"Dia mulai ganggu-ganggu lewat DM di twitter dengan kirim PAP itu (alat kelaminnya) pada tahun 2018. Dan dia terobsesi melihat foto-fotoku dijadikan bahan fantasinya dan dia mengakui. Sayangnya nggak banyak aku screenshot bukti-buktinya," kata dia.
NR lalu menceritakan itu ke rekan-rekannya. Ia lalu diminta melaporkan hal itu ke kepolisian.
Laporan tersebut telah diterima dengan nomor: LP/B/254/V/2024/SPKT/POLDA JAWA TIMUR 2024. Adi langsung ditangkap tak lama usai laporan tersebut.

Sumber: kumparan.com

0 Komentar