Tiongkok dan Rusia Perluas Koordinasi Militer

 


Beijing, Growmedia-indo.online-

Tiongkok dan Rusia akan lebih memperdalam dan memperluas koordinasi militer. Pernyataan tersebut dirilis setelah pertemuan antara para pemimpin kedua negara di Beijing pada Kamis, 16 Mei 2024.

“Beijing dan Moskow akan semakin memperdalam rasa saling percaya dan kerja sama militer, memperluas skala kegiatan pelatihan bersama secara teratur dalam mengatur patroli maritim dan udara bersama, memperkuat koordinasi serta kerja sama dalam kerangka bilateral dan multilateral,” tulis pernyataan tersebut, dikutip dari Anadolu, Jumat, 17 Mei 2024.

“Akan terus meningkatkan kemampuan dan tingkat kedua belah pihak untuk bersama-sama menanggapi risiko serta tantangan,” tambahnya.

Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Xi Jinping menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin yang melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari ke Tiongkok.

Oposisi terhadap Aliansi Militer di Asia-Pasifik

Xi dan Putin menentang persatuan struktur blok yang tertutup dan eksklusif di Asia-Pasifik, khususnya aliansi militer dalam melawan pihak ketiga.

Pernyataan bersama tersebut menunjukkan strategi Indo-Pasifik AS dan tindakan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di kawasan Asia-Pasifik telah berdampak negatif terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan.

“Negara-negara pemilik nuklir tidak boleh memperluas aliansi militer dan membangun pangkalan militer di dekat perbatasan negara-negara pemilik senjata nuklir lainnya, terutama negara-negara yang belum melakukan penempatan senjata nuklir dan kendaraan pengirimannya serta fasilitas militer strategis lainnya yang melanggar kepentingan vital satu sama lain,” kata pernyataan tersebut dalam menyerukan untuk menegakkan prinsip-prinsip menjaga stabilitas strategis global, keamanan, kesetaraan dan ketidakterpisahan.

“Langkah-langkah komprehensif harus diambil untuk mencegah konfrontasi militer langsung antara negara-negara pemilik senjata nuklir dengan fokus pada menghilangkan akar penyebab konflik di bidang keamanan,” sambungnya.

Menurut pernyataan itu, Beijing dan Moskow juga akan bekerja sama di bidang teknologi informasi dan komunikasi termasuk kecerdasan buatan, komunikasi, perangkat lunak, Internet of Things, open source, keamanan jaringan dan data, permainan elektronik, koordinasi frekuensi radio, pendidikan kejuruan serta penelitian ilmiah profesional.

Kedua belah pihak tersebut akan mengkonsolidasikan kemitraan jangka panjang mereka di bidang kedirgantaraan dan melaksanakan proyek-proyek program luar angkasa nasional yang merupakan kepentingan bersama Tiongkok dan Rusia.

Beijing dan Moskow juga akan mempromosikan kerja sama di bidang eksplorasi bulan dan luar angkasa termasuk pembangunan stasiun penelitian ilmiah bulan internasional, serta memperkuat sistem navigasi satelit BeiDou Tiongkok dan GLONASS Rusia.

Mengenai Ukraina, Xi Tekankan Solusi Politik

Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying di media sosial X menyatakan Xi dan Putin melakukan pertukaran pandangan mendalam mengenai krisis Ukraina selama pertemuan empat mata mereka di Zhongnanhai.

Zhongnanhai merupakan kompleks di Beijing yang menampung kantor dan berfungsi sebagai tempat tinggal pimpinan Partai Komunis Tiongkok dan Dewan Negara.

“Tiongkok akan terus memainkan peran konstruktif dalam mendorong penyelesaian politik krisis Ukraina,” kata Xi kepada Putin ketika kedua pihak menekankan bahwa semua tindakan yang akan menunda perang dan semakin meningkatkan konflik harus dihentikan.

Sementara itu, Xi dan Putin menyerukan untuk mencegah krisis menjadi tidak terkendali. Hal itu diserukan ketika kedua belah pihak menekankan juga bahwa dialog adalah cara yang baik untuk menyelesaikan krisis Ukraina.

Sebelumnya di hari yang sama, Xi mengatakan Rusia setuju dengan Tiongkok bahwa solusi politik adalah jalan ke depan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

“Untuk terus menyelesaikan krisis Ukraina, perlu untuk menghilangkan akar penyebab krisis, mematuhi prinsip keamanan yang tidak dapat dipisahkan, dan mempertimbangkan kepentingan serta kekhawatiran keamanan yang sah dari semua negara,” tulis pernyataan tersebut bahwa kedua belah pihak saling percaya.


Koordinasi di Afghanistan

Mengenai Afghanistan dilanda perang, Xi dan Putin mengatakan kedua belah pihak bersedia memperkuat koordinasi mengenai urusan negara tersebut di tingkat bilateral dan di bawah mekanisme multilateral.

Pernyataan bersama tersebut juga menuduh Amerika Serikat (AS) dan NATO sebagai pihak yang bertanggung jawab atas invasi dan pendudukan 20 tahun di Afghanistan yang tidak boleh kembali mencoba mengerahkan fasilitas militer ke Afghanistan dan daerah sekitarnya.

Hal tersebut dikatakan dalam menyerukan Afghanistan sebagai negara yang merdeka, netral, bersatu dan damai.

“Sebaliknya, mereka harus memikul tanggung jawab utama atas kesulitan ekonomi dan penghidupan masyarakat Afghanistan saat ini, serta menanggung pengeluaran utama untuk rekonstruksi negara tersebut dan mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam mencabut pembekuan aset nasional Afghanistan,” tulis pernyataan bersama tersebut.


Sumber: metrotvnews.com

0 Komentar