Semarang, GrowMedia-indo.com - Mimpi adalah milik semua orang. Bahkan kita diharapkan dapat bermimpi seindah mungkin agar kita termotivasi untuk mewujud impian kita tersebut.
Begitu juga impian sekelompok mahasiswa sekolah vokasi UNIVERSITAS DIPONEGORO Semarang, prodi INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT.
Mereka adalah Alyshia Nabila, Annisa Sabrina, Ananda Ashita,Andienita Ayuning, Florian Asha, Khayandita, Nabila Lifya,Nafisa, Stephani Ananda, Syah Raafi, Sylfina dan Viny Septin.
Adapun mereka punya impian dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan pendidikan anak usia wajib belajar.
Senyampang dengan impian tersebut, pada Sabtu kemarin ( 1/6/2024) mereka beranjangsana pada KOMUNITAS PIJAR SEMARANG, yg kebetulan arti pijar tersebut adalah BERMIMPI DAN BELAJAR.
"Kami ingin ikut terlibat langsung dalam berbagai kegiatan seperti komunitas pijar ini,walaupun kami masih perlu banyak belajar untuk itu" ujar Alyshia pada Grow Media.
Walaupun masih taraf awal, mereka adalah spora- spora positif yang kelak akan dapat berbuat banyak pada kegiatan semacam ini.
"Pada kesempatan ini kami coba untuk ikut mengedukasi anak- anak naungan komunitas pijar tentang bahayanya perundungan atau lebih familiar kita sebut dengan stop bullying" kata Annisa melengkapi Alyshia.
Ketua Komunitas Pijar, Ichza Ardiansya menuturkan, kegiatan ini merupakan ajang berlatih bagi adik-adik yang selama ini ia bersama kawan-kawannya dampingi belajar. Mereka didorong untuk berani dan unjuk kebolehan tampil di depan umum tanpa takut perundungan.
“Ada beberapa anak yang tampil. Ada yang paduan suara, baca puisi dan penampilan drama,” kata Ichza.
“Kenapa temanya stop bullying, karena kami ingin menciptakan ruang belajar yang nyaman untuk adik-adik ini. Memberi pengertian kepada mereka dampak buruk dari perundungan,” bebernya.
Adanya komunitas ini, berawal dari keprihatinan atas kondisi siswa-siswi SD yang kesulitan belajar akibat pandemi melanda. Ichza bersama kawan-kawannya kemudian mendirikan komunitas Bermimpi dan Belajar atau yang disingkat Pijar.
“Awalnya karena kami melihat adik-adik yang kesulitan belajar mulai pandemi Covid-19. Mereka belajar daring, tapi banyak orangtuanya tidak bisa mendampingi di rumah,” jelasnya. Komunitas Pijar melakukan pendampingan belajar bagi anak-anak. Sebelumnya, kegiatan belajar telah berjalan di satu wilayah kecamatan, dan kini merambah ke lain kecamatan di kota Semarang.
"Terimakasih pada teman- teman mahasiswa INFOHUM yang telah berkolaborasi dan bersinergi dengan pijar memajukan dan mencerdaskan anak-anak disini,” kata dia.
Para mahasiswa INFOHUM juga mengapresiasi orangtua yang mendukung anak anak mengikuti kegiatan bersama Pijar. Mereka juga berharap kepada ketua RT/RW bisa mendukung anak-anak di wilayahnya untuk bisa ikut bergabung. (Enka)
0 Komentar