Diskusi publik yang diadakan untuk membuka akal pikiran, nalar, logika, serta membangun pendidikan, literasi, dan narasi terkait dengan sejarah. Acaranya diadakan pada Jumat, 28 Juni 2024 di Auditorium Universitas Indonesia.
Peserta lebih kurang 300 orang dengan pengisi acaranya merupakan Fajar Aditya dari RJL 5, Komunitas Neo Historia, Media Hipotesa, Media Pintar Politik, Komunitas Historia Indonesia, Media Inspect History, Guru Gembul, Bondan Kanumoyoso, dan JJ Rizal.
Kegiatan acara diikuti oleh peserta yang memiliki latar belakang di antaranya komunitas sejarah, komunitas museum, pegiat sejarah, sejarawan, guru dan dosen, mahasiswa dan media. Salah satunya anak muda Fajar Aditya CEO RJL Group.
Usia muda bukan hanya menjadi penghalang bagi Fajar berkarir membangun sebuah perusahaan media digital yang mempunyai satu tema horor sejarah folklore & the untold story, “ pentingnya mensosialisasikan sejarah melalui platform-platform yang berkembang di dunia digital” ujar Fajar Aditya yang merupakan seorang Mahasiswa Magister Antropologi Universitas Indonesia.
Selain itu, sejarah dan mitos-mitos yang berkembang pada masyarakat merupakan sebuah kebudayaan masyarakat Indonesia yang melekat di identitas sosial “mitos adalah produk budaya masyarakat tertentu yang berkembang melalui tradisi lisan, dan justru dari mitos kita bisa melihat struktur yang ada dari masyarakat itu” ujarnya ketika seminar budaya selesai di Gedung FISIP UI.
Melestarikan budaya sangat penting untuk menjaga identitas budaya di nusantara tidak ditelan oleh perkembangan zaman, ‘’karena dengan identitas sosial yang dimiliki oleh masyarakat akan membentuk sebuah budaya masyarakat yang majemuk” lanjutannya.
Dengan diadakannya seminar ini, merupakan refleksi bagi pegiat budaya “ selain saya kembali ke UI almamater saya, perlu juga merefleksikan kembali bagi generasi muda untuk melek terhadap budaya dan sejarah’’. Perkembangan Indonesia terbentuk atas dasar sejarah dan budaya yang berbeda.
0 Komentar