Achon Nurlatu : Waduk Waeapo Hadir Bukan Untuk Solusi Tetapi Buat Masyarakat Setengah Mati

                                       

 Namlea, growmedia-indo.com –

Achon Nurlatu, seorang tokoh muda Noro Pito Noro Pa, merasa kesal atas hadirnya proyek strategis Bendungan Raksasa Waeapo Maluku yang berada di wilayah Desa Wapsalit, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru, yang merupakan bendungan terbesar di Maluku. Rabu, (24/07/24).


Menurutnya, proyek tersebuk bukan hadir untuk membawa solusi, melainkan membawa masyarakat Waeapo Raya setengah mati korbankan harta benda, bahkan tidur pun terlantar di berbagai tenda pengungsian.


Waduk ini dibangun pada 2017 hingga 2024 ini sudah jebol 2 kali, tetapi yang lebih parah itu jebol waduk pada bulan juli 2024 musim ini


Berikut desa-desa terparah yang terendam banjir waduk jebol.

1. Desa Lele

2. Desa Grandeng ( Unit 11)

3. Desa Waelo / Pohon Asam

4. Desa Persiapan Wagernangan

5. Desa Ohilahin

6. Desa Waeleman ( unit r )

7. Serta beberapa desa di Kecamatan Waeapo (mako)

 

Sampai saat ini, masyarakat Waeapo masih siaga 1 dan masyarakat serta anak-anak banyak yang masih trauma.

 

“Maka harapan kami, agar DPRD Kabupaten Buru serta Pemda segera mengambil alih untuk memanggil seluruh petinggi BWS agar ganti rugi kerusakan pada masyarakat adat, seperti kebun dan ternak yang dibawa oleh banjir Waeapo serta ganti rugi lahan sawah Basudara Trans ( Jawa ), rumah dan perabotan rumah yang rusak, serta mengevaluasi anggaran negara 2M yang telah di pakai untuk pembuatan proyek BWS ini, agar mereka pun tahu bahwa Pemda Buru pun aktif sebagai fungsi kontrol, ” ujar Achon, Rabu (24/7/2024).


“Kalau hanya Pemda Buru dan Maluku diam membisu, berarti waduk ini merupakan ancaman besar untuk masyarakat Waeapo Raya kedepannya. Pulau Buru pulau bertuan,” tutup Achon Nurlatu, tokoh muda bangsa watemun, Nurlatu Namraja.

 

(Viktor Tasane)

0 Komentar