Cibalong, growmedia-indo.com -
Pembangunan sumur bor di Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, menjadi sorotan masyarakat dan aktivis setempat. Proyek yang seharusnya memberikan manfaat besar bagi warga ini justru masih mangkrak, meski telah menghabiskan anggaran yang cukup fantastis sebesar Rp 225.258.400.
Keadaan ini semakin mengkhawatirkan karena minggu ini direncanakan akan ada monitoring dan evaluasi (monev) pembangunan dari pihak kecamatan. Namun, dengan kondisi pembangunan yang belum selesai, banyak pihak mempertanyakan kelayakan dan transparansi proyek tersebut.
Dalam upaya mencari kejelasan, beberapa wartawan mencoba menghubungi pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Dusun Sindang Sari. Salah satu anggota BPD yang enggan disebutkan namanya mengatakan, "saya tidak tahu soal pembangunan tersebut dan saya juga sebagai BPD tidak diberi tahu dan tidak dilibatkan dalam musyawarah pembangunan sumur bor tersebut," ungkapnya, Sabtu, (13/07/2024).
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan di kalangan masyarakat, yang merasa bahwa pembangunan ini tidak mengikuti regulasi yang ada. "Proyek dengan anggaran lebih dari dua ratus juta seharusnya melalui proses lelang yang transparan. Namun, dalam kasus ini, tidak ada proses lelang yang dilakukan," tambah seorang aktivis setempat.
Dengan situasi yang semakin memanas, masyarakat berharap pihak terkait dapat segera memberikan penjelasan yang jelas dan transparan mengenai status pembangunan sumur bor ini. Mereka juga mendesak agar ada langkah-langkah konkrit untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh warga Desa Simpang.
(*)
0 Komentar