Bengkalis, growmedia-indo.com -
Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Bagian Perekonomian Setda menggelar Rapat Koordinasi Tindaklanjut Indeks Harga Konsumen (IHK), Kamis, 18 Juli 2024 di ruang rapat Wakil Bupati Bengkalis.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda H. Khairi Fahrizal diikuti oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkalis Hari Prasetyo dan instansi terkait.
Kabag Perekonomian H. Khairi Fahrizal mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir semoga dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam menurunkan angka inflasi di Kabupaten Bengkalis.
“Kami mengucapkan terima kasih bapak ibu yang telah menyumbangkan warktunya untuk dapat bersama kami, semoga kedepannya dapat merumuskan bersama dalam penurunan angka inflasi, Alhamdulillah kami selalu komitmen bahwasanya setiap minggu kami selalu rutin rapat bersama perangkat daerah untuk mengawasi harga kebutuhan pokok,” kata Khairi .
Selanjutnya Khairi menambahkan, berdasarkan data BPS Kabupaten Bengkalis pada bulan Januari, 5 komoditas penyumbang inflasi yakni, sigaret kretek mesin (rokok), daging ayam ras, cabai rawit, beras dan cabai merah.
Kemudian bulan Februari, cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, beras, dan daging ayam ras.
Lalu bulan Maret, kentang, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit dan
daging ayam ras.
Selanjutnya bulan April, ayam hidup, bawang merah. emas perhiasan, udang
basah dan kentang.
Kemudian bulan Mei, ikan serai, bawang merah, telur ayam ras, emas
perhiasan, dan cabai merah.
Dan, pada bulan Juni, sepatu anak, cabai hijau, udang basah, susu bubuk
balita dan cabai rawit.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkalis, Hari Prasetyo menjabarkan dampak dari penerapan kebijakan Bengkalis yakni, memperkuat ketahanan pangan melalui upaya peningkatan produktivitas dan penambahan komoditas lokal serta kerjasama dengan daerah penghasil.
Kemudian, memperlancar transportasi pangan/pemberian subsidi sektor transportasi angkutan umum daerah. Lalu Intervensi Pasar.
Selanjutnya, bantuan Pengawasan Distribusi Barang, lalu, sosial/pemberdayaan untuk masyarakat yang rentan terhadap inflasi.
Serta mengedukasi masyarakat untuk meminimalisir sisa makanan dan belanja yang bijak.
(Antoni)
0 Komentar