Penjual Obat Keras Golongan G di Mauk Tangerang Modus Warung Madura

Daftar Isi

GrowMedia-indo.com Tangerang - Seakan tak kehabisan akal, pengedar obat keras golongan G menyaru sebagai warung Madura untuk mengelabui aparat di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Hal ini terungkap saat awak media melintas di Jl Raya Tanjung Kait, Senin (29/7/2024) yang melihat adanya aktifitas mencurigakan di sebuah warung Madura. Sorang anak muda terlihat membeli sesuatu, namun gerak-geriknya mencurigakan. Benar saja, setelah didekati, Wartasidik.Co mendapati warung tersebut menjual obat keras golongan G jenis Tramadol. 

Penjaga warung yang mengaku bernama Kota mengatakan bahwa ia baru seminggu berada di situ. 

"Baru seminggu saya datang bang. Pemilik warung bernama Rusli, tapi dia lagi jauh," katanya. 

Saat ditanya warungnya jual apa, ia sempat mengaku tidak tahu. Namun setelah didesak, Koya mengatakan bahwa warungnya menjual TM. 
Ternyata warung tersebut menjual obat keras ilegal yang dilarang oleh pemerintah, yaitu sejenis Tramadol. 

Menurut Koya, omzet penjualan obatnya sehari mencapai Rp 300 Ribu.

Koya kemudian menelpon seseorang yang mengaku bernama Ipul sebagai pemilik warung, dan menyambungkan ke awak media. Ipul sempat menanyakan jumlah awak media yang datang dan sepertinya hendak mengarahkan upaya damai dengan awak media dengan menawarkan sejumlah uang. 

"Kami sesuai tupoksi aja bang, sebagai sosial kontrol. Kami akan lanjut laporkan ke Polsek Mauk," tegas awak media Wartasidik.Co.

Setelahnya awak media menemui Ketua RT, Jaro dan Ketua RW setempat. Ketiga pamong masyarakat tersebut merasa kaget dengan adanya warung yang menjual obat keras ilegal tersebut. 

Ketua RW 03, Suwandi, menyebut bahwa pemilik warung belum laporan kepadanya. 

"Saya belum tau, itu belum lama berarti. Ya sangat meresahkan masyarakat. Saya dan Jaro akan mengambil tindakan, kalo perlu ditutup," ujarnya. 

Sementara Ketua RT setempat, Suryana merasa kecolongan karena tidak pernah ada laporan. "Ga lapor ke RT. Saya juga kaget karena saya pikir harusnya udah steril. Saya akan tegur langsung karena meresahkan. Harusnya lapor ke RT RW dulu," ujarnya. 

Awak media Wartasidik lantas menghubungi Kapolsek Mauk untuk melaporkan temuan tersebut. Selang tak berapa lama Jaro Juhari memberikan informasi melalui telpon bahwasanya ada 3 anggota Polsek Mauk yang datang ke lokasi. 

"Ada 3 anggota Polsek yang datang. Dari intel, dipimpin Pak Aan. Tapi penjaga warungnya ga ada. Jadi dikunci warungnya. Yang 1 kunci dipegang ama saya, yang satunya dibawa Pak Aan," kata Jaro Juhari. 

Selanjutnya awak media Wartasidik.Co berencana mengunjungi kantor Polsek Mauk untuk konfirmasi lebih lanjut.

(Red/tim)

Posting Komentar