Jakarta, growmedia-indo.com -
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79,
Kemenkumham meluncurkan design baru pasport Republik Indonesia. Diyakini pasport
yang akan dikeluarkan tahun 2025 ini memiliki tingkat security mutakhir
sehingga aman digunakan para pemegangnya.
Berkaitan dengan hal-hal ini, Menkumham, Yasonna H. Laoly memperjelas kaitannya dengan informasi yang ditanyakan awak media. (17/8/2024).
"Sebenarnya tanggal 19 Agustus nanti hari pengayoman ke-79,
dengan peluncuran ini kata pak Dirjen, supaya senafas dengan Kemerdekaan
Republik Indonesia. Design baru ini berwarna merah putih dan tadi sudah
dijelaskan filosofinya, ini identitas bangsa dan membuktikan dalam design
lembar perlembar dari kain-kain tenun Nusantara ada 5000, kemudian kita jadikan
33 lembar sesuai dengan yang ada dan ini diikuti dengan security feature yang
mutakhir," katanya.
Lanjut ia mengungkapkan, "dan pasport ini kita sudah
meningkatkan dengan sangat baik. Supaya pasport kita disamping identitas
pribadi juga identitas kebangsaan juga merupakan satu alat perjalanan ke
beberapa negara yang aman, kuat dan tentunya negara lain, pasport sebelumnya
sudah sangat baik, tetapi kita meningkatkan security feature dengan sangat
baik. Dan ketika ke negara-negara lain di imigrasi tentu mengetahui “this is
security feature” sudah cukup baik dan tidak diragukan lagi,” tambahnya.
"Dan tahun depan baru pelayanan distribusi, karena kita
masih ada stok pasport, kalian itu berlomba lomba membuat, kata Menteri
Yasonna. "Jadi inilah identitas kebangsaan kita biar teknisnya urusan pak
Dirjen," katanya mengakhiri jumpa pers.
Menurut Dirjen, hari ini kita launching design baru dulu 17
Agustus ini. Lalu pelayanannya nanti 17 Agustus tahun depan, karena ini perlu
persiapan, percetakan, personnya, distribusi dan persiapan sistem, jadi
bersabar, " kata Dirjen.
"Ada beberapa aspek-aspek yang kita pertimbangkan sehingga
kita putuskan mengenai hal ini saya menambahkan yang dikatakan pak
Menteri mengenai kekuatan pasport, satu dari sisi security lalu kedua dari
kondisi keamanan negara masing-masing. Ketiga kaitan dengan diplomasi, kemudian
lagi, perilaku wakil negara Indonesia di luar negeri. Apakah over stay menggunakan
visanya yang benar. Sehingga pasport kita menjadi kuat urutan menjadi 20 besar
jangan hanya pengennya instan jangan, " katanya.
“Tujuannya kita bikin pasport kita kuat diluar negeri, nah
ini salah satu actionnya, kemudian mengedukasi, kementerian sebagai lembaga
tidak hanya membuat kebijakan, tetapi harus juga ada aspek edukasinya,”
pungkasnya.
(Nanang)
0 Komentar