PT Timah Perkuat Harmoni dengan Masyarakat Adat Mapur untuk Masa Depan Keberlanjutan


Pangkalpinang, growmedia-indo.com – 

Di tengah derasnya arus modernisasi, PT Timah tetap teguh dalam komitmennya untuk menjaga keanekaragaman budaya dan lingkungan melalui dukungannya terhadap masyarakat adat di wilayah operasionalnya. Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah pemberdayaan masyarakat Adat Mapur di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Senin (12/8/2024).


Masyarakat adat memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya dan ekosistem alam yang menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. 


PT Timah, sebagai anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, memahami pentingnya pelestarian budaya ini dan telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa keberadaan masyarakat adat tetap terjaga di tengah perubahan zaman.


Selama beberapa tahun terakhir, PT Timah telah secara konsisten menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat Adat Mapur. 


Salah satu program unggulan yang telah diimplementasikan adalah pembangunan Kampung Adat Gebong Memarong, yang bertujuan untuk melestarikan warisan budaya masyarakat Mapur sekaligus mendukung perkembangan ekonomi mereka.


Gebong Memarong adalah rumah khas masyarakat Adat Mapur yang mulai sulit ditemukan karena pengaruh perkembangan zaman. 


Melalui pembangunan Kampung Adat Gebong Memarong, PT Timah tidak hanya ingin melestarikan arsitektur tradisional ini, tetapi juga menciptakan pusat kebudayaan yang dapat memelihara dan mempromosikan seni, bahasa, dan tradisi masyarakat adat.


Untuk mendukung peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat adat, PT Timah juga telah mengadakan berbagai pelatihan yang relevan. 


Salah satu di antaranya adalah pemberian peralatan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) serta pelatihan membatik eco print kepada kelompok perempuan di komunitas tersebut. Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat adat secara berkelanjutan.


Selain itu, PT Timah juga telah membawa perwakilan masyarakat Adat Mapur untuk melakukan studi tiru ke Baduy. 


Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberikan inspirasi dan wawasan tentang bagaimana pengelolaan kawasan adat dapat memberikan dampak ekonomi yang positif tanpa mengorbankan identitas budaya mereka.


Sebagai bagian dari pengembangan potensi wisata lokal, PT Timah juga telah mengadakan pelatihan pemandu lokal (local guide) untuk melatih masyarakat Adat Mapur menjadi pemandu wisata yang andal di Kampung Adat Gebong Memarong. 


Dengan demikian, diharapkan kunjungan wisatawan ke kampung adat ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat.


Kampung Adat Gebong Memarong juga sering menjadi tuan rumah bagi berbagai kegiatan budaya tahunan, seperti Nuju Jerami, yang didukung oleh PT Timah. 


Kehadiran kampung adat ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat kebudayaan, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya pelestarian masyarakat adat bagi generasi mendatang.


“Kami menyadari bahwa masyarakat adat adalah penjaga warisan budaya dan lingkungan yang berharga. PT Timah berkomitmen untuk berkolaborasi dan menjalin harmonisasi dengan mereka guna melestarikan budaya agar dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ucap Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Siahaan.


Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Adat ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Mapur di Dusun Air Abik. 


PT Timah berharap bahwa melalui upaya-upaya ini, masyarakat adat dapat terus menjaga identitas mereka, sementara juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka dalam jangka panjang.


Dengan langkah-langkah ini, PT Timah tidak hanya berperan dalam menjaga warisan budaya yang berharga, tetapi juga membantu membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat Adat Mapur dan generasi penerus mereka. 


Inisiatif ini menunjukkan bahwa perusahaan tambang seperti PT Timah dapat berkontribusi secara positif dalam pelestarian budaya dan lingkungan melalui program-program yang berfokus pada pemberdayaan komunitas lokal.


(Eqi)

0 Komentar