Jakarta, growmedia-indo.com -
Calon Gubernur Jakarta dari Partai PDI Perjuangan Pramono Anung dan pasangan nya Rano Karno mendeklarasikan untuk ikut kontentasi Pemilihan Kepala Daerah 2024 untuk Dki Jakarta.
Mengenakan busana hitam-hitam dia mengisi acara deklarasi dengan sambutan nya. Dalam sambutan nya dia tidak berjanji muluk-muluk, tetapi akan memulai dari hal-hal kecil, demikian sambutannya seperti ini
"Selamat sore, seluruh rekan-rekan yang hadir di gedung Juang ini," sapanya.
"Pertama tama dengan hati yang sangat dalam saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan militansi saudara-saudara sekalian. Saya meyakini apa yang menjadi keinginan militansi dan energi yang saudara berikan kepada saya, ini menjadi tekad kuat untuk memenangkan pertarungan ini," katanya sambil diiringi tepuk tangan riuh hadirin yang nampak memenuhi ruangan.
"Saudara-saudara sekalian, saya jujur tidak pernah membayangkan jadi calon gubernur jakarta.Tapi saya yakin di ruangan ini apalagi sebagai kader PDI Perjuangan pasti tau bahwa saya dari dulu pekerja keras untuk partai, untuk bangsa, untuk negara," katanya.
"Saya ketika diminta oleh ibu Mega sebagai calon gubernur DKI jakarta itu tidak banyak menolak, saya dua hari berturut-turut menolak, tapi sebagai karena hak prerogatif ibu Mega dan itu karena kalau sudah begitu pilihan ibu mega, sudah benar Maka dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim dengan mengucap nama Allah saya maju dan bertekad untuk menang," ujarnya disambut tepuk tangan dan sorak sorai pendukungnya.
"Saudara-saudara sekalian saya dan bang rano karno beruntung, bertahun-tahun Sarah dan Zaenab berantem, yang menang adalah Pramono," katanya sedikit bergurau memecahkan suasana.
"Akhirnya alam semesta memberikan dukungan sehingga dengan demikian dengan seluruh tekad saya akan menyampaikan kepada seluruh publik masyarakat Jakarta,saya akan mengetuk dari pintu kepintu, dari hati ke hati, untuk mereka memberikan dukungan kepada saya, karena saya serius menyelesaikan masalah Jakarta," katanya.
"Saya tidak muluk-muluk misalnya membangun seperti Dubai atau apa pun misalnya. Yang utama misalnya masalah banjirnya, masalah polusi, masalah pekerjaan yang susah, pelayanan yang tidak terbuka, kemudian KJP, KIP yang tidak transparan dll," demikian katanya.
"Maka saya akan memulai dari persoalan, CCTV- RT-RW akan mempunyai semua daerah. Persoalan nya sederhana, tawuran, narkoba, bulying, tak ada yang mau mengawasi. Kalau RT-RW ada CCTV terkoneksi ke rumah-rumah, kita semua akan awal baru gotong royong," katanya.
Masyarakat ada yang bertanya, "kalau mas Pramono jadi Gubernur apa tetap akan ingat kebudayaan betawi?,"
"Secara sederhana akan saya jawab semua kelurahan akan kita bangun dan akan ada Balai Rakyat untuk kegiatan warga, mau nikah dimana di Balai Rakyat, mau khitanan di mana di Balai Rakyat, Pentas budaya di Balai Rakyat, sehingga dengan demikian keakraban warga yang ada akan menjadi satu dengan demikian Balai Rakyat tempat bergotong royong bersilaturahmi, berbagi, sehingga dengan demikian saya akan memulai mengurusi dari hal-hal yang kecil, urusan transportasi, urusan udara,"
Persoalan transportasi belum semua terkoneksi dengan baik, misalnya MRT, kita hanya sampai lebak bulus sedang dibangun hanya sampai bunderan HI, dan akan diteruskan sampai Ancol.
Saudara sekalian, maka menjadi kewajiban pemerintah pusat untuk melakukan pembangunan bahkan bila perlu MRT sampai Tangerang Selatan, sehingga yang dari tangerang selatan mereka akan menggunakan MRT, LRT, Transjakarta demikian juga harus terkoneksi dengan baik.
Saya berterima kasih Pak Sutiyoso, Bang Foke, Pak Ahok, dan Pak Anies, apa yang sudah mereka tinggalkan akan saya lakukan perbaikan dan mudah-mudahan akan saya selesai kan dalam era periode jika jadi gubernur.
Contohnya Bang Yos melahirkan yang disebut Transjakarta, sekarang ada 15 koridor transjakarta, kemudian diteruskan oleh bang Foke dengan inovasi segala yang ada, kemudian Mas Anies dengan Jkalingko kemudian bang Ahok dengan segala yang ada, jadi kita bersama gotong royong.
(Nanang)
0 Komentar