Bangka-growmedia,com-
Kampung Adat Gebong Memarong, yang terletak di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kabupaten Bangka, kini semakin menarik perhatian wisatawan. Destinasi wisata ini menjadi salah satu tujuan wisata budaya yang memadukan tradisi adat dan keindahan alam. PT Timah berperan besar dalam pembangunan dan pengembangan kampung adat ini, dengan tujuan menjaga warisan budaya masyarakat adat Mapur, khususnya Suku Lum. Selasa (17/9/2024)
Di Kampung Adat Gebong Memarong, pengunjung dapat melihat tujuh rumah tradisional atau bubung yang dibangun berbentuk panggung. Rumah-rumah ini beralaskan kayu, beratap nipah, dan berdinding kulit kayu, yang dikenal dengan sebutan “memarong”.
Memarong adalah istilah lokal untuk rumah adat masyarakat Mapur, yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Keunikan inilah yang menjadikan kampung adat ini daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kehadiran Kampung Adat Gebong Memarong tidak hanya untuk keperluan wisata, tetapi juga menjadi upaya penting dalam melestarikan kearifan lokal dan budaya masyarakat adat Mapur.
Para pengunjung tidak hanya diajak menikmati keindahan fisik dari kampung adat, tetapi juga diberikan kesempatan untuk menyelami kehidupan masyarakat adat.
Pengalaman ini mencakup berbagai aktivitas seperti melihat proses anyaman tradisional, mencicipi kuliner khas Mapur, menonton pertunjukan seni, hingga ikut bermain permainan tradisional.
Ketua Lembaga Adat Mapur, Asih Harmoko, menekankan bahwa PT Timah tidak hanya sekadar membangun fasilitas fisik di Kampung Adat Gebong Memarong.
PT Timah tidak hanya membangun Kampung Adat Gebong Memarong namun juga memberikan pendampingan untuk pengembangan sumber daya manusia dalam mengelola Kampung Adat Gebong Memarong.
Sejak dibuka setahun yang lalu, jumlah pengunjung ke Kampung Adat Gebong Memarong terus meningkat.
Wisatawan datang dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, hingga wisatawan lokal dan mancanegara. Mereka tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah, kearifan lokal, serta tradisi dan kesenian masyarakat adat Mapur
Jumlah kunjungan terus bertambah, ada dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum dan wisatawan yang datang ke Kampung Adat Gebong Memarong,” tambah Asih.
Salah satu daya tarik utama bagi wisatawan adalah kesempatan untuk mempelajari secara langsung sejarah masyarakat adat Mapur, sekaligus merasakan kehidupan sehari-hari mereka. Para pengunjung dapat berpartisipasi dalam kegiatan berkebun lada, menanam padi, hingga belajar membuat kerajinan tangan bersama masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan, tetapi juga turut mengembangkan potensi ekonomi lokal.
Selain wisata budaya, PT Timah juga berkontribusi dalam pelatihan bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola potensi wisata yang ada.
Asih menuturkan, mereka telah mendapatkan pelatihan dari PT Timah terkait pemandu wisata, membatik, dan pengembangan kerajinan tangan lainnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada para wisatawan.
“PT Timah tidak hanya membantu kami dalam membangun kampung adat, tapi kami juga diberikan pelatihan seperti pelatihan membatik, pelatihan guide dan lainnya. Pembinaan dan pendampingan dari PT Timah terus dilakukan,” ucap Asih.
Inisiatif pengembangan wisata ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pelestarian budaya, tetapi juga mulai memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Wisatawan yang datang sering kali membeli kerajinan tangan lokal, sehingga memberikan penghasilan tambahan bagi warga Kampung Adat Gebong Memarong.
Manfaat ekonomi sudah mulai dirasakan, memang belum optimal. Tapi ini yang terus kita dorong karena dengan wisatawan yang datang pasti ada efek ekonominya,” ujar Asih.
Program pengembangan wisata adat yang dilakukan oleh PT Timah juga selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan. Pengembangan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek ekonomi inklusif dan pelestarian budaya.
Dengan terus memberikan pendampingan dan pelatihan, PT Timah berharap Kampung Adat Gebong Memarong dapat menjadi salah satu destinasi unggulan yang tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
(Eqi)
0 Komentar