Bandung, growmedia-indo.com
-
Pemerintah Kabupaten Bandung merilis dampak bencana alam
gempa bumi dengan magnitudo 5.0 yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten
Bandung pada Rabu 18 September 2024 lalu pukul 09.41 WIB.
Hingga hari Sabtu tanggal 21 September 2024 pukul 20.00 WIB
malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat
dampak kerugian material, yaitu 4.686 rumah, 71 sarana pendidikan, 89 sarana
ibadah, 9 fasilitas kesehatan dan 21 fasilitas umum yang mengalami kerusakan,
baik rusak berat, sedang maupun ringan. Saat ini, pemerintah masih melakukan
assessment dampak kerusakan musibah bencana alam gempa bumi tersebut.
Hal ini diungkapkan Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama melalui pesan
singkat, Minggu (22/9/2024).
Uka Suska mengatakan sebanyak 10.243 kepala keluarga dan
39.703 jiwa yang terdampak bencana alam gempa bumi di Kabupaten Bandung.
"Dari sekian banyak masyarakat yang terdampak gempa
bumi, sebanyak 8.970 jiwa mengungsi dan bertahan di tenda pengungsian yang
sudah disiapkan oleh pemerintah. Satu orang meninggal dunia," kata Uka
Suska.
Ia mengatakan, lokasi tenda pengungsian warga terdampak
gempa bumi itu, yakni sebanyak 65 tenda di Desa Cibeureum, 8 tenda Desa
Tarumajaya, 16 tenda Desa Cikembang, 18
tenda Desa Cihawuk dan 2 tenda Desa Sukapura.
Uka Suska mengatakan masyarakat Kabupaten Bandung yang
terdampak gempa bumi itu, tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan
Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran dan
Cimaung.
"Untuk diketahui, bahwa data ini bersifat dinamis dan
akan dilaksanakan update data secara berkala. Pendataan dan survei lokasi serta
mengimbau warga untuk segera mengungsi (mandiri) ke rumah warga/keluarga yang
lebih aman, jika terjadi gempa bumi susulan," ujarnya.
Uka Suska mengatakan dalam penanganan bencana alam gempa
bumi, BPBD Kabupaten Bandung koordinasi
dan komunikasi dengan pihak terkait untuk penanganan korban.
"Kami menghimbau warga terdampak untuk tetap waspada
terhadap segala kemungkinan yang terjadi," kata Uka Suska.
Ia mengatakan tim reaksi cepat multisektor saat ini sedang
berupaya menyiapkan bantuan logistik bagi warga terdampak dan tempat
pengungsian sementara.
"Pak Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan
keadaan darurat bencana gempa bumi pada status tanggap darurat dan mengaktivasi
pos komando dan pos lapangan penanganan bencana gempa bumi selama 14
hari," tuturnya.
Menurutnya, dalam penanggulangan bencana alam gempa bumi di
Kabupaten Bandung, selain BPBD Kabupaten Bandung turun langsung, juga
bekerjasama dengan TNI dan Polri, serta BPBD Provinsi Jabar, BNPB dan lembaga
pemerintahan lainnya yang turut membantu dalam penanganan bencana alam
tersebut.
"Banyak juga para relawan dari berbagai unsur yang
turut membantu dalam penanganan atau penanggulangan gempa bumi tersebut,"
ujarnya.
Lebih lanjut Uka Suska mengatakan bahwa Pemkab Bandung telah
menyiapkan kebutuhan logistik darurat gempa bumi. Mulai dari kebutuhan dasar
berupa makanan siap saji, air mineral, biskuit bayi, makanan pendamping asi.
Kemudian peralatan rumah tangga, mulai dari family kit,
selimut, matras, popok bayi, popok dewasa, pembalut dan kidsware. Peralatan
lainnya seperti karung, terpal, cangkul, sekop, tenda keluarga dan alat
kebersihan.
"Obat-obatan dan vitamin, mulai dari obat batuk anak,
multivitamin, masker medis dan masker anak sudah disiapkan," ucapnya.
Lebih lanjut Uka Suska mengatakan, untuk tertib penyaluran
bantuan agar pemerintah desa melakukan pendataan kebutuhan masyarakat dengan
cara direkap.
"Usai direkap, kemudian PIC (Person In Charge) Desa
membawa usulan ke Posko Utama BPBD Kabupaten Bandung. Dengan harapan dalam
penyaluran bantuan harus berdasarkan data," ujarnya.
(Budiana)
0 Komentar