Setelah tiba di kantor desa, warga mendapati bahwa Kepala Desa Sirnabakti tidak berada di tempat, yang semakin memicu kekecewaan massa. Para demonstran kemudian menurunkan baliho APBDes yang terpampang di kantor desa sebagai bentuk protes. “Ini bohong dan hanya modus,” teriak salah satu warga yang marah.
**Pak Maman**, salah satu warga yang diwawancarai media, menyampaikan kekecewaannya terkait minimnya transparansi dari pemerintah desa. “Kami hanya ingin keterbukaan dari Kepala Desa, terutama mengenai anggaran desa dan perbaikan jalan yang rusak akibat aktivitas galian C. Kemana uang dari galian itu?” ungkap Pak Maman.
Situasi yang memanas akhirnya berhasil diredam oleh pihak kepolisian. **Kasat Intel Polres Garut, AKP Sonson Sudarsono**, beserta jajarannya memberikan pengamanan untuk menghindari tindakan anarkis. Rencananya, warga sempat berencana mendatangi kediaman Kepala Desa, namun polisi berhasil menghalau rencana tersebut.
AKP Sonson menyatakan bahwa permasalahan ini telah dilaporkan ke pihak Kapolda Jawa Barat. Yang nantinya akan di limpahkan lagi ke pores Garut"Kami sarankan warga untuk mengawal kasus ini sesuai prosedur yang ada. Laporan sudah diteruskan, silahkan masyarakat dampingi prosesnya,” tegas AKP Sonson.
Aksi ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pengelolaan dana desa dan pengawasan terhadap dampak lingkungan dari proyek galian C yang masih menjadi persoalan. Warga berharap pihak terkait segera merespons tuntutan mereka dengan keterbukaan dan tanggung jawab yang lebih baik.
0 Komentar