Pangkalpinang, growmedia-indo,com-
Dalam rangka merayakan Hari Hewan Sedunia, PT Timah Tbk mengumumkan komitmennya untuk melestarikan satwa dan lingkungan melalui rehabilitasi satwa di lahan bekas tambang. Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan ini menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan operasional dan upaya pelestarian lingkungan. Jumat (4/10/2024).
Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, PT Timah bekerja sama dengan Alobi Foundation untuk mendirikan Pusat Penyelematan Satwa (PPS) di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang.
PPS yang terletak di lahan bekas tambang seluas 4 hektar ini telah disulap menjadi kawasan yang mendukung rehabilitasi satwa. Terdapat puluhan kandang yang dirancang menyerupai habitat asli satwa, dilengkapi dengan pepohonan rimbun dan tanaman buah sebagai pakan alami.
Konsep ini menciptakan lingkungan yang mendukung proses rehabilitasi satwa, yang merupakan salah satu upaya penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati.
Kampoeng Reklamasi Air Jangkang tidak hanya berfungsi sebagai tempat rehabilitasi satwa, tetapi juga sebagai kawasan edu eco tourism yang terintegrasi dengan sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Sejak tahun 2018, PT Timah bersama Alobi Foundation telah merehabilitasi ratusan satwa yang dilindungi, yang berasal dari penegakan hukum, serahan masyarakat, maupun hasil rescue.
“PPS ini untuk merehabilitasi satwa yang sifatnya sementara, satwa liar yang dilindungi direhabilitasi agar insting liar mereka kembali. Setelah dinyatakan siap, mereka akan kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya,” kata Manager PPS Alobi Air Jangkang, Endy R. Yusuf.
Beberapa satwa yang pernah direhabilitasi di PPS Alobi antara lain beruang madu, kakak tua, burung merak, rusa sambar, owa, kukang, mentilin, dan berbagai satwa lainnya, termasuk hewan endemik Bangka Belitung
Endy menjelaskan, “Kampoeng Reklamasi Air Jangkang merupakan lahan bekas tambang, salah satunya difungsikan untuk PPS. Di kawasan ini dibangun sekitar 37 kandang, menara pantau, kantor, klinik, dan fasilitas lainnya yang dibangun oleh PT Timah.”
Proses rehabilitasi yang dilakukan di PPS Alobi sangat penting untuk memastikan bahwa satwa yang telah berhasil rehabilitasi dapat kembali ke habitat alaminya.
Endy menegaskan, Satwa yang telah selesai direhabilitasi akan dilepasliarkan kembali ke habitat asli mereka. Sehingga bisa menjaga pelestarian satwa di alam.
Saat ini, PPS Alobi memiliki banyak satwa, dan interaksi negatif antara satwa dan masyarakat di Bangka Belitung semakin meningkat, terutama pada spesies buaya, yang disebabkan oleh rusaknya ekosistem akibat tambang ilegal.
Beberapa bulan ini hewan endemik Bangka Belitung kukang banyak yang diserahkan ke kita, karena ada interaksi negatif satwa dan manusia. Satwa ini keluar dari habitatnya karena ekosistemnya terganggu. Termasuk buaya yang jumlah kasusnya terus meningkat,” ungkap Endy.
Upaya konservasi di PPS Alobi berfokus pada pelestarian eksistensi satwa liar di alam, yang memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Endy menambahkan, “PT Timah sejak tahun 2018 masih konsisten mendukung kegiatan di PPS Alobi. Penambangan memang berdampak pada ekosistem lingkungan, tetapi kami harus bisa menjalankan konsep apa yang kami ambil dan apa yang kami berikan. Sumber daya alam timah dibutuhkan untuk berbagai industri, termasuk teknologi yang kita gunakan.”
Meskipun PT Timah menyadari pentingnya kegiatan penambangan bagi perekonomian, Endy juga menekankan perlunya penerapan prinsip Good Mining Practices untuk meminimalkan dampak lingkungan.
PPS Alobi adalah reklamasi bentuk lainnya yang dilakukan PT Timah, artinya PT Timah sebagai perusahaan pertambangan melakukan tanggung jawabnya untuk melakukan konservasi satwa liar yang dilindungi,” katanya.
Dalam rangka memperingati Hari Hewan Sedunia, Endy berharap semua pihak dapat bersatu untuk melestarikan satwa liar, mengingat bahwa mereka juga memiliki hak untuk hidup di habitat aslinya.
“Tantangannya saat ini adalah bagaimana kita meningkatkan kesadaran bahwa satwa harus dilindungi, ekosistemnya harus dijaga, semua pihak harus peduli terhadap ini. Karena saat ini kita juga telah merasakan dampaknya jika ini diabaikan,” ucapnya.
Kegiatan rehabilitasi satwa di PPS Alobi tidak hanya berkontribusi pada pelestarian spesies, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan satwa liar.
PT Timah dan Alobi Foundation berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lainnya dalam menjaga keseimbangan antara kegiatan operasional dan pelestarian lingkungan, sehingga dapat menciptakan ekosistem yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
(Eqi)
0 Komentar