PT Timah Dukung Pengembangan Kulong Cepakek Jadi Wisata Edukasi Pasca Tambang di Desa Air Limau

Pangkalpinang, growmedia-indo,com-
PT Timah terus berupaya mendukung pengembangan potensi desa di berbagai wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, memberikan dampak ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Kamis (17/10/2024).

Berbagai upaya yang dilakukan PT Timah untuk mendukung pengembangan potensi di antaranya dilaksanakan di Desa Air Limau, Kabupaten Bangka Barat. Bersama Pemerintah Desa Air Limau dan masyarakat, PT Timah melaksanakan sejumlah program pengembangan potensi desa.

Salah satu program Pemerintah Desa yang didukung oleh PT Timah ialah Wisata Kolong Edukasi Cepakek, yang saat ini menjadi salah satu destinasi yang banyak diminati para pengunjung.

Kolong bekas tambang ini disulap oleh Pemerintah Desa dan Kader Wisata Air Limau, dan didukung PT Timah menjadi wisata edukasi yang mempesona.

Tidak heran, Kulong Cepakek viral dan menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Keberadaan Kulong Cepakek ini juga mengantarkan Desa Air Limau meraih berbagai penghargaan di tingkat Kabupaten, Provinsi, dan Nasional.

Selain mendukung pengelolaan wisata edukasi Kulong Cepakek, di Desa Air Limau, PT Timah juga melaksanakan sejumlah program ketahanan pangan, pengolahan sampah, dan program menggerakkan ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Air Limau, Mexsi Diansah, mengatakan Wisata Edukasi Kolong Cepakek semula hanya wisata desa yang digagas oleh Kelompok Sadar Wisata dan warga desa, didukung oleh PT Timah.

“Awalnya swadaya masyarakat dan kelompok sadar wisata untuk menjadikan Kulong Cepakek sebagai wisata desa, lalu mengandeng PT Timah sebagai sponsor. Kulong Cepakek lebih berbasis kepada menjaga kelestarian lingkungan hidup, tanaman endemik seperti Pelawan, kemunting, dan tanaman obat lainnya,” kata Mexsi.

Mexsi menambahkan bahwa kontribusi PT Timah dalam mendukung Wisata Edukasi Kulong Cepakek sangat luar biasa, baik secara moril maupun material.
“Kontribusi PT Timah mendukung Wisata Edukasi Kulong Cepakek luar biasa, sangat total. Berbagai macam kegiatan, dukungan bank sampah, dukungan pembersihan wisata berbentuk dana. PT Timah melalui CSR setiap ada event di Wisata Kulong Cepakek selalu berkontribusi, luar biasa, tidak bisa kami sebutkan lagi,” ujarnya.
Kawasan Wisata Kulong Cepakek di Desa Air Limau merupakan kawasan terintegrasi dengan sejumlah sektor, baik peternakan, perkebunan, pengelolaan sampah, dan tanaman tumbuh endemik Pulau Bangka.

“Ini juga merupakan upaya Pemerintah Desa untuk membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat desa dengan modal wisata edukasi yang sudah dimiliki. Sekaligus memberikan edukasi bagaimana pasca tambang timah masyarakat setempat,” tambahnya.

Pj Gubernur Bangka Belitung, Sugito, juga hadir di kawasan wisata edukasi Kulong Cepakek. Dirinya bahkan menggelar rapat koordinasi dengan Pjs Bupati Bangka Barat, camat, dan kepala desa di Bangka Barat.
Dalam kesempatan ini, Sugito mengapresiasi masyarakat Desa Air Limau yang merangkul CSR PT Timah menjadikan Kulong Cepakek sebagai wisata edukatif.
“Desa Air Limau ini menjadi salah satu contoh desa yang inovatif dan kreatif. Kami mengapresiasi pemerintah dan warga desa Air Limau bisa bersinergi dengan CSR, terutama PT Timah, menjadikan daerah ini menjadi suatu kawasan yang edukatif. Semoga kolaborasi yang diciptakan bisa membangun desa-desa di Bangka Belitung,” harap Sugito.

Keberadaan Wisata Edukasi Kulong Cepakek menjadi harapan baru bagi masyarakat Desa Air Limau untuk meningkatkan kesejahteraan melalui potensi wisata yang ada. Program ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat.

PT Timah, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, berperan penting dalam mendukung inisiatif ini, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.

PT Timah berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan masyarakat dan lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.

(Eqi)

0 Komentar