Sumsel, growmedia-indo.com-
Muara Burnai Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), 17 Oktober 2024 – Serikat Pemuda dan Masyarakat Sumatera Selatan (SPM Sumsel) bersiap melaporkan dugaan mark up dan perjalanan dinas fiktif di Puskesmas Muara Burnai ke Kejaksaan Negeri (Kejari) OKI. Laporan ini akan diajukan pada hari Senin, 14 Oktober 2024, sebagai langkah tegas SPM Sumsel dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik di sektor kesehatan.
Muara Burnai Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), 17 Oktober 2024 – Serikat Pemuda dan Masyarakat Sumatera Selatan (SPM Sumsel) bersiap melaporkan dugaan mark up dan perjalanan dinas fiktif di Puskesmas Muara Burnai ke Kejaksaan Negeri (Kejari) OKI. Laporan ini akan diajukan pada hari Senin, 14 Oktober 2024, sebagai langkah tegas SPM Sumsel dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik di sektor kesehatan.
SPM Sumsel sebelumnya telah mengungkap temuan dugaan mark up dan perjalanan dinas fiktif di Puskesmas Muara Burnai berdasarkan data pengeluaran anggaran tahun 2024. Beberapa item yang menjadi sorotan adalah “Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota” dan “Belanja Makanan dan Minuman Rapat” dengan rincian sebagai berikut:
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
Item 9: 124.200.000
Item 10: 10.800.000
Item 11: 19.600.000
Item 13: 20.400.000
Item 15: 9.225.000
Item 18: 8.700.000
Belanja Makanan dan Minuman Rapat
Item 5: 1.650.000
Item 6: 3.360.000
Item 7: 3.360.000
Item 9: 3.796.000
Item 11: 6.560.000
Item 15: 16.950.000
Item 19: 4.980.000
“Kami telah melakukan investigasi dan menemukan bukti-bukti kuat yang menguatkan dugaan mark up dan perjalanan dinas fiktif di Puskesmas Muara Burnai,” tegas Yovi Meitaha, Koordinator SPM Sumsel.03/10/2024 Minggu lalu
“Laporan ini merupakan langkah konkret kami untuk mendorong penegakan hukum yang adil dan transparan di OKI.”
Menanggapi temuan ini, media Sergap co id telah berupaya untuk mengkonfirmasi pihak Puskesmas Muara Burnai 03/10/224 Minggu lalu . Namun, saat dikonfirmasi, pihak Puskesmas tidak berada di tempat dan di duga menghindar dari wartawan. Menurut salah satu oknum wartawan di Kabupaten OKI, kepala puskesmasnya sulit di temui dan terkesan sering menghindar.
SPM Sumsel berharap Kejari OKI akan segera menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan menindak tegas para pelaku jika terbukti melakukan pelanggaran hukum.
“Kami percaya bahwa Kejari OKI akan bertindak tegas dan profesional dalam menangani kasus ini,” ujar Yovi. “Kami akan terus mengawal proses hukum ini hingga tuntas."