Pangkalpinang, growmedia-indo,com-
Dalam upayanya untuk memajukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), calon Wakil Gubernur, Yuri Kemal Fadlullah, menegaskan komitmen pasangan Beramal untuk terus memperjuangkan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Dalam pernyataannya, Yuri, yang merupakan seorang praktisi hukum, mengidentifikasi sejumlah tantangan dalam merealisasikan WPR dan IPR, termasuk masalah kewenangan dan kebijakan. Sabtu (19/10/2024).
“Regulasi dan hukum harus berpihak pada kepentingan rakyat. Hal ini juga berlaku dalam sektor pertambangan. Kami bertekad untuk memastikan regulasi yang ada mendukung kesejahteraan masyarakat Babel,” ujar Yuri pada konferensi pers di Belitung pada 19 Oktober 2024.
Menurutnya, ketergantungan masyarakat terhadap sektor pertambangan harus menjadi fokus utama pemimpin Babel yang akan datang.
Yuri menyebutkan bahwa banyak hambatan dalam regulasi pertambangan yang perlu diatasi agar masyarakat dapat terlibat secara legal dalam industri ini.
“Kami tidak memiliki pilihan lain. WPR dan IPR harus diperjuangkan,” tegas putra dari Prof. Yusril Ihza Mahendra ini, menunjukkan optimisme dan komitmen terhadap perubahan.
Berdasarkan data, peta WPR di Babel telah dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2023. Keputusan Menteri ESDM Nomor 46.K/MB.01/MEM.B/2023 mengatur tentang WPR di Provinsi Kepulauan Babel, mencakup 123 blok dengan total luas 8.606 hektar.
Meskipun WPR sudah ditetapkan, Yuri mencatat bahwa pelaksanaannya terhambat oleh ketidakjelasan mengenai juknis IPR dari kementerian terkait.
Dalam pandangannya, sektor pertambangan tidak boleh diabaikan begitu saja. Ia berupaya untuk menciptakan regulasi yang jelas sehingga masyarakat yang bekerja di sektor ini tidak perlu khawatir terhadap penindakan hukum.
“Kami ingin masyarakat yang bergantung pada pertambangan dapat melaksanakan kegiatan mereka dengan tenang, sesuai dengan aturan yang berlaku,” lanjut Yuri.
Lebih jauh, ia juga menyatakan perlunya persiapan untuk ekonomi pasca-pertambangan. “Kita harus mempersiapkan masyarakat Babel untuk era setelah sumber daya timah habis. Namun, di sisi lain, kami ingin agar mereka yang masih bergantung pada pertambangan dapat beroperasi dengan aturan yang jelas,” ungkapnya.
Ini menunjukkan visinya untuk membangun kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat Babel.
Yuri dan pasangannya, Erzaldi Rosman, berkomitmen untuk memastikan bahwa penerbitan WPR dan IPR menjadi prioritas utama dalam pemerintahan yang akan datang.
“Ini adalah harga mati bagi kami. Jika perlu, kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk membahas kendala regulasi agar prosesnya dapat dipermudah,” tambahnya, menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat.
Dengan semangat dan tekad yang tinggi, Yuri Kemal Fadlullah berusaha untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.
Melalui pendekatan yang berpihak pada rakyat dan regulasi yang jelas, dia berharap dapat mengubah tantangan menjadi peluang bagi kesejahteraan masyarakat di provinsi ini.
Dalam menghadapi pilkada mendatang, visi dan komitmennya untuk memajukan sektor pertambangan akan menjadi salah satu faktor kunci yang diharapkan dapat menarik dukungan masyarakat.
Dengan demikian, perjuangan Yuri Kemal Fadlullah dalam memajukan WPR dan IPR menunjukkan harapan akan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat Babel, yang selama ini mengandalkan sektor pertambangan sebagai sumber utama penghidupan.
(Eqi)
0 Komentar