Mona Tambunan : Jangan Anggap Perempuan Itu Lemah, Mari Kita Suarakan

Pekanbaru, growmedia-indo.com-

Ketidak setaraan gender masih berlaku sampai saat ini karena rendahnya keterwakilan perempuan di berbagai aspek. Pertama masih mengakar kuatnya paradigma patriarki di sebagian besar masyarakat Indonesia. Pola pikir masyarakat cenderung menempatkan perempuan dibawah kekuasaan laki-laki. Perempuan dicitrakan sekaligus di posisikan sebagai pihak yang tidak memiliki otonomi dan kemandirian di semua bidang. 


Menurut Pandangan Bung Karno terhadap perempuan diawali dari realitas kehidupan perempuan Indonesia yang masih banyak mengalami pengekangan, penindasan dan pembodohan. Bahkan sampai sekarang pun masih banyak perempuan Indonesia yang belum mendapatkan keadilan ditengah masyarakat kita sendiri. Tidak semua perempuan Indonesia bisa memperoleh pendidikan, kehidupan yang layak, bahkan masih banyak perempuan yang sering direndahkan dan dianggap tidak sepintar kaum laki-laki. 


Salah satu penyebab tidak adanya kesetaraan gender banyak kaum perempuan yang mengalami kekerasaan seksual dan mereka takut untuk bersuara dan melawan, itu terjadi karena sistem dan hukum yang lemah dinegara kita. Kebanyakan korban pelecehan selalu menyalahkan diri sendiri, karena setiap mereka bersuara untuk mendapatkan keadilan bagi diri mereka sendiri, selalu tidak didengar oleh masyarakat. 


“Saya tidak menormarlisir adanya perbedaan gender, karena banyak kaum wanita diluar sana  yang merasa dikurung seperti burung dan tidak bisa mengeksplor diri mereka serta menyuarakan pendapat mereka seolah-olah mulut mereka selalu ditutup,masih banyak juga diluar sana yang mendapatkan kekerasan fisik hingga pembunuhan wanita seolah olah nyawa wanita itu tidak ada harganya.Dengan tidak adanya kesetaraan gender ini banyak kaum perempuan yang dilecehkan tapi takut untuk bersuara. Saya sangat bersikeras dengan sistem yang selalu mengutamakan gender, berkat  adanya organisasi GEPSI (Gerakan Pemuda Revolusi) saya sebagai masyarakat umum terlebih sebagai mahasiswa bisa menyuarakan pendapat dan suara yang perlu saya keluarkan”,Khususnya untuk kaum perempuan agar dapat bebas bersuara dan mengeluarkan pendapatnya.Karna sebagaimana Ibu Kartini yang sejak zaman penjajahan sudah berusaha mengangkat Derajat dan Marwah Kaum Perempuan,maka kini pun harus kita junjung tinggi Marwah Kaum Perempuan utama sekali untuk bebas mengeluarkan pendapatnya dan bersuara,agar tidak dianggap lemah,rendah,dan dilecehkan.


Narasumber :  GEPSI 

(Junita.J.S)

0 Komentar