Iklan

Konferensi Pers Polres Ogan Komering Ulu Terkait Kasus Oknum Guru yang Lecehkan Puluhan Muridnya

Rani Antika Lubis
Kamis, 05 Desember 2024
Last Updated 2024-12-05T02:13:08Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

Ogan Komering Ulu, growmedia-indo.com-

Kasus Pencabulan Anak di bawah umur, yang berhasil diungkap Polres OKU melibatkan seorang Guru olahraga di SD Negeri 49 OKU. Pelaku, berinisial AF (46), dilaporkan oleh orang tua salah satu siswi dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.


Kapolres OKU, Imam Zamroni, S.I.K., M.H., memimpin konferensi pers yang digelar di halaman Mapolres OKU pada Rabu (4/12/2024) pukul 10.00 WIB. Acara ini juga dihadiri oleh Kasi Propam Polres OKU Iptu Hendri Hardi, Kasat Reskrim Iptu Yudhistira, S.Tr.K., S.I.K., Kanit PPA Ipda Indra Syah Putra, serta perwakilan UPTD PPA dan Kepala Dinas Pendidikan OKU, Drs. H. Topan Indra Fauzi, M.M.


Kapolres OKU menjelaskan bahwa laporan terkait kejadian ini diterima pada 29 November 2024 dengan nomor LP/B/186/XI/2024/SPKT/Polres OKU. Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB di toilet sekolah.


“Pelaku mengikuti korban yang hendak masuk ke toilet perempuan. Saat berada di dalam toilet, pelaku melakukan tindakan tidak senonoh seperti memegang tangan korban dan meraba bagian tubuhnya. Korban berusaha melawan dan melarikan diri,” ujar Kapolres Imam Zamroni.


Aksi pelaku terhenti setelah seorang siswi lain menyaksikan kejadian tersebut. Korban yang mengalami trauma melaporkan kejadian ini kepada orang tuanya, yang kemudian melapor ke Polres OKU.


Dari hasil penyelidikan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) menemukan bahwa pelaku telah melakukan tindakan serupa kepada 10 siswi lain selama November 2024. Modus yang digunakan pelaku melibatkan aktivitas olahraga dan kegiatan di area sekolah.


“Selain kasus di toilet, pelaku juga merangkul, menyentuh bagian sensitif, dan melakukan tindakan cabul lainnya. Aksi ini telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir,” jelas Kapolres.


AF telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres OKU. Pelaku dikenakan Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara 5 hingga 15 tahun dan denda maksimal Rp5 miliar.


“Karena pelaku adalah tenaga pendidik, ancaman hukuman akan diperberat sepertiga dari pidana pokok,” ungkap Kapolres Imam Zamroni.


Kepala Dinas Pendidikan OKU, Drs. H. Topan Indra Fauzi, menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan UPTD PPA untuk memberikan pendampingan kepada para korban.


“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Semua korban akan mendapat pendampingan psikologis untuk memulihkan trauma yang mereka alami,” kata Topan.


Kapolres Imam Zamroni mengimbau kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Kami harap kejadian ini menjadi pelajaran penting,” tegasnya.


Polres OKU juga memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, demi memberikan keadilan kepada para korban.


(Helda Febria)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan