PJ Bupati Simeulue Teuku Reza Fahlevi |
Teuku Reza Fahlevi atau yang akrab disapa Ampon Reza, bertindak sebagai juri dalam lomba ini. Ia mencicipi setiap hidangan yang disajikan peserta dan menyampaikan kekagumannya terhadap cita rasa kuliner lokal Simeulue.
Enak sekali, ini bisa menjadi salah satu bahan pokok makanan alternatif pengganti beras untuk ketahanan pangan lokal. Dulu saya hanya mendengar orang Simeulue makan sagu, hari ini saya makan sagu. Ternyata enak sekali, batok mantap,"_ ujar Ampon Reza.
Momen yang penuh kemeriahan ini berlangsung dengan antusias, melibatkan jajaran Forkopimda, SKPK serta para camat dari 10 kecamatan di Kabupaten Simeulue.
Kegiatan ini menghadirkan keunikan tersendiri, di mana para peserta lomba yang memasak adalah para bapak, bahkan beberapa di antaranya menunjukkan kemahirannya langsung di lokasi acara. Berbagai masakan berbahan dasar sagu, yang dalam bahasa Simeulue disebut batok, menjadi sajian utama.
Salah satu pesertanya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Simeulue, menyajikan tiga hidangan khas berbahan dasar sagu, yaitu *Sanggal Batok Malaulu,* *Ikan Panggang Amarehet* dan *Tabaha Malahi*. Hidangan ini mengkombinasikan sagu dengan ikan panggang, santan durian, gulai ikan, dan bahan lainnya menciptakan cita rasa autentik yang khas dan menggugah selera.
Sagu, yang berasal dari saripati batang rumbia yang banyak tumbuh di Pulau Simeulue, tidak hanya dapat diolah menjadi makanan seperti hidangan utama tetapi juga menjadi minuman seperti cendol, gudi dan jugang yang semakin memperkaya ragam kuliner berbahan dasar sagu.
Lomba ini tidak hanya mempromosikan sagu sebagai warisan kuliner lokal yang kaya tetapi juga menyoroti potensinya sebagai bahan pangan alternatif untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang apresiasi terhadap pentingnya peran keluarga, khususnya dalam menyediakan bekal sehat dan bergizi untuk anak-anak.
"(Murdi) *