Tanggul Laut Raksasa Asa Prabowo Melawan Perubahan Iklim

Daftar Isi

Sumatera utara, growmedia-indo.com

Bukan sekedar gagasan tapi seperti bentuk keprihatinan mendalam dari presiden Prabowo terhadap ancaman tenggelamnya pulau Jawa beberapa tahun mendatang.Pembuatan Giant Sea Wall atau tembok raksasa sepanjang 700 km dari pesisir utara Banten dan Jakarta hingga Jawa Timur tersebut jika tidak di antisipasi bahaya ancaman pasang air laut di pulau Jawa bagian Utara.


Seperti di kemukakan Presiden Prabowo dampaknya jutaan hektar lahan produktif pertanian dan persawahan masyarakat  akan terancam tenggelam dan itu sekaligus ancaman ketahanan pangan Indonesia yang jika tidak di buatkan cegah dini, berbahaya bagi keselamatan masyarakat dan juga lingkungan hidup benarkah demikian ?


Pembuatan Giant Sea Wall yang sudah di mulai dalam satu tahun ini untuk membendung Jakarta Utara agar  tidak tenggelam memunculkan pertanyaan apakah akan efektif dari segi dampak menyeluruh terutama menyangkut lingkungan ?.Pertanyaan ini dikemukakan mengingat pembangunan yang di minta Presiden Prabowo hingga ke Pesisir Pantai Gersik di Jawa Timur memakan waktu cukup lama di perhitungkan lebih dari  sepuluh tahun serta menggunakan anggaran yang cukup besar dan pengawasan ekstra ketat terutama dampak perubahan iklim dan lingkungan yang selalu dinamis hingga menimbulkan opini publik yang luas.


Turunnya permukaan tanah di teluk Jakarta akibat tingginya pengambilan air bawah tanah  yang mengakibatkan banjir rob, membuat Prabowo merancang program kampanyenya di pilpres 2024 yang lalu memang berdampak luas bagi penyelamatan kehidupan warga di kawasan pesisir Jakarta dan Jawa kedepannya tapi dengan pembiayaan yang cukup besar  juga mengundang pihak investor untuk terlibat di dalamnya, seperti yang disampaikan Menteri AHY dalam rapat bersama DPR.


Alasan strategis   membangun Tembok raksasa, melindungi daratan pulau Jawa?


Secara politik kawasan pesisir Indonesia terutama di bagian pesisir Sumatera dan Jawa adalah basis hubungan dagang sejak dahulu kala yang berdampak pada asimilasi barang dan jasa contoh datangnya pedagang Arab ,Gujarat dan VOC Belanda yang menggunakan kawasan pesisir sebagai sarana tranportasi laut  sebagai mobilitas pertukaran barang dan jasa ke Sumatera dan Jawa terutama selat malaka ini merupakan jejak petualang perdagangan masa lalu hingga akhirnya di kenal masa kini apa yang di sebut pelabuhan atau dermaga  kapal kapal dagang Internasional.termasuk penyebaran agama Islam dan lainnya ke Indonesia.


Lalu bagaimana dengan kegunaan strategis tanggul laut sepanjang 700 kilo meter di pesisir Jawa Bila terwujud ?.Sebagai kajian Jika kita membicarakannya sebagai dampak lingkungan terbuka Indonesia dengan masyarakat dunia yang kita kenal dengan konsep ketahanan negara Ipoleksosbud Hamkamrata yakni ideologi politik,sosial,budaya pertahanan dan keamanan negara.


Presiden Prabowo membuat tembok laut itu mempunyai konsep daya guna strategis bagi kepentingan nasional jangka panjang dalam mempercepat pembangunan Indonesia ,bayangkan kawasan seluas 700 kilometer itu menjadi kawasan yang tumbuh menjadi pintu masuk kawasan keimigrasian wisata, perdagangan, sebagai sumber pendapatan negara yang berdampak luar biasa seperti yang di buat negara yang telah maju dengan konsep reklamasinya Dubai ,China,Qatar,Singapura,Belanda,Amerika dan Jepang adalah contoh betapa negara tersebut dapat memacu pertumbuhan ekonominya dalam tempo singkat  yang sangat revolusioner untuk kemajuan pembangunan nya dengan memanfaatkan kawasan pesisir walaupun tidak sampai beratus ratus kilometer seperti Indonesia dengan pembangunan Giant Sea Wall nya.


Sekali lagi kita patut salut dengan langkah Presiden Prabowo yang sangat visioner  merobah pandangan yang bermanfaat dari satu konsep ke konsep lainnya dalam hal membangun tembok raksasa di kawasan pesisir pulau Jawa itu.kegunaannya sangat multi guna dan multi dimensi sebagai percepatan pembangunan Indonesia


,dalam konsep lingkungan terutama penataan kawasan pesisir Indonesia yang selama ini jauh tertinggal  dari negara maju di dunia telah berubah dari konsep konservasi lingkungan hidup tradisi alam ke konsep pintu migrasi pertumbuhan ekonomi  yang juga menyelamatkan kehidupan manusia di abad moderen ini untuk keberlanjutan kehidupannya yang lebih menjanjikan kesejahteraan.


Gedung Putih,Jum'at ,7 Pebruari 2024. Pengamat Sosial Politik dan Kebijakan Publik.LKPI. Kaperwil

Posting Komentar