Dibalik Pemalsuan Ijazah: Mantan Kepala Sekolah Ungkap Fakta Mengejutkan Suami
Garut, 3 Maret 2025 – Kasus dugaan pemalsuan identitas dalam ijazah kembali mencuat ke publik setelah pengakuan mengejutkan dari Irma, mantan Kepala Sekolah PKBM At Taqwa.
Irma, yang tengah menghadapi permasalahan hukum terkait dugaan pemalsuan nama ayah kandung di ijazah anaknya, mengungkap bahwa dirinya telah mengetahui praktik serupa sejak lama. Ia menyebut bahwa pemalsuan data kependudukan dan dokumen pendidikan siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) bukanlah hal baru.
Namun, yang lebih mengejutkan, alih-alih hanya membahas kasusnya sendiri, Irma justru membeberkan perilaku mantan suaminya. Ajat, yang diduga terlibat dalam berbagai manipulasi dokumen selama mereka bersama.
Pengakuan Mengejutkan
Irma mengaku mulai menyadari kejanggalan dalam Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP. serta data siswa penerima PIP saat mengurus administrasi sekolah.
"Saya tidak bisa melangkah sendiri dalam kasus ini. Keluarga saya sudah mendiskusikan semuanya dan memutuskan untuk tidak membahas lebih jauh. Namun, saya tahu betul ada banyak kejanggalan dalam dokumen-dokumen yang pernah saya temui selama menjabat sebagai kepala sekolah." ungkap Irma dalam percakapan WhatsApp yang bocor ke media.
Selain itu, Irma juga mengungkap bahwa selama lima tahun pernikahan, ia kerap mendapati berbagai kebohongan serta tindakan yang tidak mencerminkan tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
"Kami menikah secara siri, dan selama itu saya sering menemukan hal-hal mencurigakan, termasuk dalam pengurusan dokumen kependudukan dan surat kendaraan." tambahnya.
Bantahan Mantan Suami
Di sisi lain, Ajat, mantan suami Irma, membantah seluruh tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada kejanggalan dalam dokumen kependudukan maupun administrasi sekolah.
"Saya bisa pastikan semuanya sesuai prosedur. Jika ada yang meragukan, silakan cek langsung ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Lagipula, soal PIP itu bukan saya yang urus, kan kepseknya bukan saya. Sekarang pencairan dana PIP pun sangat ketat." tegasnya.
Kasus Masih Bergulir
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, terutama karena menyangkut keabsahan dokumen resmi yang berpotensi berdampak luas. Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk menelusuri dugaan pemalsuan data ini dan menentukan apakah ada unsur pidana yang bisa diproses lebih lanjut.
(TIM INVESTIGASI GNT)
Posting Komentar