Masyarakat Bandar Jaya Gelar Aksi Unjuk Rasa, Menuntut Marjuni Mundur Dari Jabatanya

Daftar Isi

 



Mukomuko.GrowMedia-Indo.Com- Puluhan warga bersama anggota Karang Taruna Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang jaya, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa pada Senin,14/042025. Mereka menuntut Kepala Desa (Kades) Marjuni untuk segera mundur dari jabatannya.

 

Aksi demonstrasi yang berlangsung secara damai itu menyuarakan berbagai tuntutan yang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Kades saat ini. Para demonstran membawa poster-poster bertuliskan desakan agar Kades segera mengundurkan diri, serta meneriakkan yel-yel yang menyuarakan keadilan dan tanggung jawab moral seorang pemimpin desa.

 

Salah satu pemicu utama aksi tersebut adalah beredarnya sebuah video yang memperlihatkan sosok yang diduga kuat adalah Kades Marjuni tengah berada di dalam sebuah room karaoke bersama seorang pemandu lagu (LC). Dalam video tersebut, Marjuni terlihat melakukan tindakan yang dinilai tidak pantas, yakni memegang bagian tubuh pemandu lagu tersebut. Video itu kemudian menjadi viral di media sosial dan menuai kecaman luas dari masyarakat.

 

Selain tindakan tidak terpuji tersebut, warga juga menyoroti adanya janji politik yang hingga kini belum ditepati oleh Marjuni. Salah satu perwakilan Karang Taruna menyampaikan bahwa saat masa kampanye pemilihan kepala desa, Marjuni sempat menjanjikan dana sebesar Rp1 juta untuk mendukung kegiatan Karang Taruna. Namun, setelah terpilih dan menjabat, janji tersebut tidak pernah direalisasikan.

 

“Waktu kampanye dulu, beliau berjanji akan memberikan dana sebesar satu juta rupiah untuk Karang Taruna. Tapi sampai sekarang tidak pernah kami terima. Ini jelas mengecewakan dan mencederai kepercayaan masyarakat,” ujar salah satu pengunjuk rasa.

 

Saat dimintai konfirmasi oleh awak media terkait aksi demonstrasi ini, Kades Marjuni membenarkan bahwa memang telah terjadi aksi unjuk rasa di kantor desa. Namun, ia membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

 

“Semua tuduhan ini tidak berdasar. Saya dituduh-tuduh,” kata Marjuni singkat melalui sambungan telepon. Ia kemudian menambahkan, “Nanti ya, saya telepon kembali,” sebelum akhirnya menutup pembicaraan.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah kecamatan maupun instansi terkait mengenai langkah selanjutnya terhadap polemik ini. Namun, masyarakat berharap agar suara mereka mendapat perhatian dan segera ada penyelesaian yang adil demi terciptanya kembali situasi kondusif di desa.

 

Aksi ini menjadi sorotan publik di wilayah Kecamatan Teramang Jaya,sebagai refleksi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akuntabilitas dan etika dalam kepemimpinan di tingkat desa.(Rk)

Posting Komentar